Saptoto :
Menjadi Wartawan Harus Terbiasa Membaca
Pimpinan
redaksi harian pagi Radar Tambora, Muhammad Saptoto SP memberikan kuliah umum
(Kulum) kepada mahasiswa STKIP Taman Siswa Bima. Kuliah umum yang diikuti oleh
sejumlah mahasiswa jurusan Sejarah ini berlangsung di ruangan kampus setempat,
Senin (24/2).
Pada kesempatan
itu, Saptoto bertindak sebagai pembawa materi. Ia membawakan materi seputar
dunia jurnalistik dan mengajarkan mahasiswa teknik menjadi seorang jurnalis.
Selain itu, ia juga mengajak seluruh mahasiswa untuk terbiasa membaca. “Jika
ingin menjadi wartwan, harus biasakan membaca,” ujarnya.
Kata dia,
menjadi seorang jurnalis harus bisa memahami kode etik. Disamping itu, menjadi
jurnalis harus menguasai 5W 1 H. “Yang terpenting untuk menjadi wartawan adalah
melakukan konfirmasi, Cek and Ricek dan Balancing,” katanya.
Pria yang akrab
disapa Aba To ini, juga menekankan kepada mahasiswa untuk menjadi pencetus sejarah
melalui karya tulis. Menurut dia, mahasiswa sejarah memiliki potensi besar
untuk menjadi penulis handal. Untuk itu dia harapkan agar mahasiswa membiasakan
diri untuk menulis. “Relevansi antara sejarah dan jurnalis sangat besar. Karena
akan bermuara pada aktivitas menulis. Untuk itu, mulailah menulis dengan
hal-hal kecil untuk bisa mengembangkan karya tulis menjadi lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, ketua lembaga STKIP
Taman Siswa Bima, Dr. Ibnu Khaldum mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat
bagi pengembangan pengetahuan mahasiswa. Khususnya kepada mahasiswa jurusan
sejarah. Menurut dia, kegiatan tersebut akan melatih mahasiswa menjadi pribadi
yang gemar membaca dan menulis. “Mahasiswa harus sadar dengan informasi yang
beredar saat ini. Dengan pengetahuan itu, kami yakin mahasiswa mampu
mengembangkan karyanya dalam hal menulis,” ujarnya. [Bim/03]
No comments:
Post a Comment