text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Di Woha, Kibaran Sang Merah Putih Sepi
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Thursday 16 August 2012

Di Woha, Kibaran Sang Merah Putih Sepi

Ilustrasi
Jika pada tahun-tahun sebelumnya nampak suasana meriah jelang Peringatan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia, namun pada peringatan HUT Proklamasi ke 67 tahun 2012 sekarang ini muncul kesan berbeda.
Deretan tiang sang merah putih di sisi kiri-kanan jalan, sepertinya tak nampak di jalur lintas Woha Bima dan lainnya. Demikian halnya dengan umbul-umbul dan pernak-pernik lain yang menandakan adanya peringatan hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia. “Hampir tak ada masyarakat yang memasang bendera merah putih di setiap rumah di pinggir jalan raya atau jalan protokol,” sorot warga Desa Talabiu, M.Nor H. Zakariah.

Padahal, jelas dia, pedoman peringatan HUT Ke 67 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2012 dijelaskan, sesuai ketentuan Pasal 7 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, agar seluruh masyarakat, Instansi Pemerintah maupun Lembaga Swasta mengibarkan Bendera Merah Putih selama lima hari berturut-turut, mulai tanggal 14 Agustus 2012 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2012. “Tapi aturan itu tak terealisasi pada moment HUT tahun ini.
Senada juga dikemukakan Syafruddin, warga Desa Naru kecamatan Woha. Kata dia, pemerintah desa setempat tidak pernah menginstruksikan warga untuk memasang bendera di depan halaman rumah masing-masing. “Mungkin karena bertepatan dengan moment puasa ramadhan, sehingga pemerintah lupa mengingatkan masyarakat untuk memasang bendera,” ucap Syafruddin.
Mestinya, lanjut Syafruddin, warga yang berdomisili di pinggir jalan apalagi di jalan-jalan protocol, tak perlu diingatkan untuk memasang bendera. Rasa nasionalisme harus dibangkitkan dengan berinistif memasang bendera. “Tanpa ada himbauan atau peringatan dari pemerintah pun kita harus berinisiatif untuk hajat ini,” pintanya. [Bim]

No comments:

Post a Comment