text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Pendakian Gunung Tambora, Ditutup
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Wednesday, 7 September 2011

Pendakian Gunung Tambora, Ditutup


Setelah status gunung Tambora ditingkatkan dari normal ke waspada, tiga jalur menuju obyek wisata lokal maupun mancanegara di lokasi setempat ditutup sementara waktu untuk aktifitas pendakian. Pintu masuk Doro Peti, jalur Pancasila dan jalur Kawinda To’i, ditutup sementara. 
Kepala Badan Vulkanologi Gunung Tambora A. Haris, membenarkan pendakian wisata menuju puncak gunung Tambora untuk sementara waktu ditutup. Hal itu dilakukan menyusul peningkatan status gunung Tambora dari normal ke waspada karena adanya peningkatan vulkanik. “Penutupan jalur pendakian ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” terangnya.

Haris menegaskan, pihaknya belum dapat memastikan sampai kapan larangan pendakian wisata tersebut diberlakukan. “Kita belum dapat memastikannya. Penutupan ini mulai dilakukan 30 Agustus,” paparnya.
Senada dikatakan Syaiful Bahari, salah seorang petugas pengantar pendaki ketika dihubungi Jompa Mbojo. Ipul-sapaan akrabnya- mengatakan, jalur pendakian sementara waktu telah ditutup. “Sudah ada surat yang turun dari badan vulkanologi,” ujarnya.
Ipul yang menjalani profesi sebagai guide bertahun-tahun itu mengatakan, sebelum adanya peningkatan status gunung Tambora, wisata lokal, luar daerah maupun mancanegara sering kali mendaki puncak gunung Tambora.
Ipul adalah salah seorang warga asli Dusun Pancasila Desa Tambora yang jarak tempuh dengan puncak gunung Tambora cukup dekat. Semenjak meluasnya kabar peningkatan status gunung Tambora, rasa khawatir dan was-was mulai menyelimuti.
Beberapa hari sebelum status gunung Tambora resmi ditingkatkan, masih ada 3 orang mahasiswa asal Jogjakarta yang melakukan aktifitas pendakian di gunung Tambora tersebut. Ke tiga mahasiswa itu, turun setelah ada larangan.
“Mereka sempat bertamu ke rumah saat pertama kali mau mendaki dan turun karena ada larangan lantaran adanya peningkatan status dari normal ke waspada tersebut,” ucap Kepala Desa Tambora, Hasanuddin.
Selama ini, tutur Hasanuddin, gunung Tambora kerap ramai dikunjungi pada wisata yang menyalurkan hobi pendakian maupun wisata yang kepingin melihat kawah bekas letusan pada tahun 1815 silam. “Turis juga banyak yang mendaki,” katanya. Bim

No comments:

Post a Comment