Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bima, tidak tinggal diam
terkait permasalahan tidak terimanya gaji bagi para Guru dan pegawai yang ada
di Kecamatan Belo. Demikian pengakuan Ketua PGRI kabupaten Bima Drs. A. Zubair
HAR M.Si, di hadapan ratusan guru peserta seleksi Atlet yang akan mewakili PGRI
kabupaten Bima di ajang porseni PGRI tingkat NTB.
Ketua PGRI tidak akan berdiam diri terhadap masalah itu, dirinya tidak
menginginkan ada korban yang lain. Jangan di sama ratakan, bila ada yang tidak
membayar tagihan yang lain tidak boleh jadi korban. “ Saya sudah menyarankan
agar Ketua PK PGRI Belo segera melaporkan kasus pemotongan gaji guru oleh oknum
mantan Bendahara,” ujar Zubair.
Selaku ketua, katanya, begitu mendengar jeritan para guru di Belo yang
hingga seminggu belum terima gaji langsung mendatangi pihak Bank. Kedatangan ke
bank seperti Bank NTB sudah 3 kali, bahkan dirinya mengancam Bank apabila tidak
di bayarkan gaji maka PGRI akan turun melaksanakan demo. “saya sudah tiga kali
mendatangi pihak Bank, dan sekarang saya dengar gaji guru di Belo sudah di
bayarkan,” aku Zubair.
Kahadiran di Bank selain untuk klarifikasi permasalahan, juga ada manfaat
lain. Berkat kedatangan ke bank, maka dirinya mengetahui bahwa ada guru yang
pinjam uang di Bank itu lebih dari satu Bank. Oleh karena itu, dirinya
mengharapkan agar para guru kalau mau pinjam uang di Bank agar di perhatikan
kemampuan bayar. Jangan sampai ada guru yang tak mampu membayar, sehingga akan
menjadi beban bendahara yang ada di UPT Dikpora. Jadi, amanat itu tidak di
tujukan kepada guru yang ada di Kecamatan Belo saja. Akan tetapi, untuk seluruh guru yang kebetulan
hadir untuk mengikuti seleksi calon atlit PGRI Kabupaten Bima. “Saya imbau
kepada semua guru, kalau mau pinjam Bank sebaiknya di perhatikan kemampuan
untuk membayar,” ingatnya yang di amini Amiruddin S.Pd, M. Si. selaku sekjen
PGRI kabupaten Bima.
Selain itu memperjuangkan nasib guru PNS, paparnya, pihak PGRI sekarang
tengah memperjuangkan hak para guru sukarela agar memperoleh insentif dari
Pemerintah Pusat. Perjuangan itu, katanya, sudah mendekati final tinggal do’a
para guru sukarela yang ikut membantu agar apa yang diperjuangkan PGRI bisa
sukses. Peringatan oleh Ketua PGRI yang juga sebagai Kepala Dinas Dikpora
kabupaten Bima, agar kedepan tidak ada lagi muncul persoalan yang sama seperti
masalah di Belo akan muncul di Kecamatan yang lain. Hal itulah yang tak
diharapkan ataupun diinginkan pihak PGRI Kabupaten Bima.
Selain memantau seleksi atlit Porseni PGRI, Ketua PGRI Kabupaten Bima juga
melantik pengurus pengganti antar waktu PGRI Kecamatan Belo, Bolo,
Palibelo dan Wawo. Pengurus yang di lantik antar waktu itu akan bekerja hingga
2014 mendatang. (Ory)
No comments:
Post a Comment