Pengawasan terhadap peredaran maupun pendistribusian pupuk menjadi
pusat perhatian pemerintah Kecamatan Palibelo dan UPT Pertanian, di
samping evaluasi kinerja pada tahun 2011 yang lalu. Itulah hasil rapat
koordinasi Camat beserta seluruh KUPT, Kades, Sekdes, kepala KUA dan Kepsek
mulai dari TK hingga SMA. Rapat koordinasi itu, dilangsungkan Senin (2/1)
kemarin di aula kantor camat setempat. Rapat itupun di pimpin langsung Drs.
Zainuddin H Usman selaku Camat Palibelo.
Dijelaskannya, bahwa setiap awal bulan di laksanakan rapat koordinasi.
Namun sebelumnya dilaksanakan dulu apel gabungan, ketentuan itu sudah
berlangsung lama sejak camat terdahulu. “Setiap awal bulan dilaksanakan apel
gabungan, dan dilanjutkan dengan rapat koordinasi yang di ikuti oleh seluruh
kepala dinas dan jawatan serta kades dan sekdes se palibelo,” jelas Zainuddin.
Lanjutnya, dalam agenda rapat itu juga di bahas dan mengevaluasi kinerja
aparat baik programnya maupun tingkat kedisiplinannya. Dari hasilnya,
dapat di ketahui bahwa pada tahun 2011 lalu tidak ada masalah yang masuk
kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) baik penyakit ataupun yang lain. Sedangkan
tingkat kriminalitas, berlangsung relative normal atau sangat rendah
intensitasnya. Selain itu, disamping pengawasan pupuk ada juga yang menjadi fokus
perhatian seperti pajak Bumi dan bangunan (PBB). Untuk menerimaan PBB, di
ingatkan kades dan sekdes untuk bekerja secara maksimal. Penerimaan sektor
pajak akan membantu kelanjutan pembangunan yang ada di Bumi Mbojo ini, “kami
juga akan melakukan program penghijauan di depan kantor masing masing, baik
kantor desa maupun sekolah-sekolah. Sedangkan bibit yang akan di tanam di
sediakan oleh UPT Kehutanan,” jelas mantan Sekcam Palibelo itu.
Sedangkan Kepala UPT Pertanian Arifin, mengatakan bahwa lahan baku sawah di
wilayah Kecamatan palibelo mencapai 1930 Hektar. Yang sudah di tanam sekarang
baru mencapai 80 persen dari lahan baku itu, dan yang jelas dalam minggu ini
akan selesai. “Lahan sawah baru ditanam delapan puluh persen, tapi dalam minggu
ini akan selesai di tanam. Tinggal di lahan sawah yang ada di sepanjang jalan
lintas Talabiu – Dore,” terang Arifin, Senin kemarin di ruang kerjanya di Teke.
Lanjutnya, masyarakat petani yang ada wilayah Kecamatan Palibelo banyak
menanam padi jenis Ciherang dan Cigelis serta ada juga IR 46. Adapun persoalan
Pupuk, cukup tersedia. Sehingga di harapkan agar para penjual pupuk tidak
menjualnya di atas harga HET terutama pupuk yang bersubsidi. Pupuk
bersubsidi untuk jenis urea harga HET nya hanya Rp 80 Ribu, sedangkan TSP
seharga Rp 90 Ribu dan NPK seharga Rp. 115 Ribu. “kami menghimbau agar pupuk
bersubsidi tidak di jual di atas harga HET dan tidak di jual ke luar desa
masing – masing,” harap Arifin. (Orys)
No comments:
Post a Comment