KECEWA memang,
manakala duta Kampung Media Jompa Mbojo (KMJM) yang diutus mewakili jambore
bertajuk ‘Malam Anugerah Kampung Media Award 2013’ tidak membawa pulang satupun
dari 30 trofi penghargaan yang dianugerahkan lewat ‘Kepala Kampung’nya Fairuz
Abadi.
Bagi KMJM sendiri, trofi tidak sekedar dikenal sebagai
sebuah ornament sejarah yang dipajang mati dalam lemari trofi tetapi dinilai selayaknya
dalang hidup penutur prestasi yang prestisius. Maka wajib rasanya menyesali hampa
prestasi tahun ini, tidak menyesalinya malah berarti tidak menjunjung prestasi.
Tetapi tidak
malu Jompa Mbojo disebut-sebut sebagai salah satu Kampung Media rintisan di
Kabupaten Bima, Motivator KMJM, Junaidin yang akrab disapa Joe dengan rendah
hati menerima apapun hasil kebijakan panitia sebagai keputusan yang layak dan menghargai kerja
keras panitia. Joe juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap Pemerintah
Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam memberikan apresiasi yang luar biasa
terhadap berbagai kriteria prestasi yang ditorehkan oleh Kampung Media, sejak
pertama kali dicanangkan pada 2008 silam dan teristimewa tahun 2013 ini.
“Tidak ada
siapapun yang layak dikambing hitamkan, panitia sudah bekerja keras untuk
secara obyektif memberikan trofi kepada komunitas yang murni memiliki prestasi,
kami percaya itu” Terang Joe. Senada dengan pernyataan Fairuz bahwa penerima
trofi tidak asal dicomot dan ditentukan secara instant tetapi sudah melalui
proses pengamatan panjang serta banyak pihak dan variabel dilibatkan untuk
menentukan pemenang trofi. Kalaupun dipaksa-paksa mencari maka meski sedikit
abstrak, ‘Dinamika’ mungkin adalah kata paling tepat dan luwes untuk dijadikan
sebagai alasan logis atas terpuruknya prestasi komunitas Jompa Mbojo dan komunitas
lain yang ‘bernasib’ sama.
“Kita idak perlu
berkecil hati” ajak Joe kepada segenap anggota KMJM. “Anggap saja kita
menitipkan trofinya kepada Kampung Media lain dan tahun depan kita ambil
kembali” Imbuhnya dengan canda.
Bambang Bimawan,
Koordinator dan penanggung jawab KMJM kepada segenap anggota yang berkumpul di
kediaman Joe (9/11 2013), usai bertutur tentang jalannya kegiatan jambore mengajak
agar sama-sama menjalin tekad untuk kembali meraih prestasi tahun depan.
Apalagi menurutnya jalan menuju prestasi akan semakin berat, karena mulai Tahun
2014 Kampung Media akan berstatus mandiri. Dan kepada Kampung Media yang tahun
ini berhasil meraih penghargaan agar tidak terlena dengan trofi yang sekarang
berada di tangannya. Karena masih menurut Bambang bahwa salah satu penyebab
terpuruknya prestasi KMJM tahun ini adalah karena terlena dengan ‘Big Trofi’nya
tahun lalu.
Ada yang menarik dalam
jambore kali ini, yaitu dengan nominasi trofi yang telah berhasil diraih oleh
Kampung Media Kabupaten Bima. Karena mau tidak mau harus diakui bahwa di semua kriteria
penghargaan didominasi oleh Kampung Media Kabupaten Bima, dalam hal ini tidak
adil jika menafikan dukungan dana dan kebijakan Pemkab Bima melalui Dishubkominfo
Bima terhadap eksistensi Kampung Media di Kabupaten Bima. Maka hal lain menurut
Jompa Mbojo yang layak untuk disesali adalah keterbatasan jempol kita. Kita
hanya memiliki dua jempol, seandainya memiliki 1000 jempol maka kesemuanya patut
untuk serta merta kita acungkan kepada Pemkab Bima melalui Dishubkominfo-nya. [Mus]
No comments:
Post a Comment