Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Monta,
masih kekurangan ruang belajar, serta masih minim sarana dan prasarana olah
raga serta mebeler untuk perpustakaaan dan laboratorium.
Kasek SMPN 3 Monta, Tasriani, S.Pd. Bio mengatakan, sejak memangku jabatan sebagai Kasek berbagai upaya terus dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Untuk itu yang pertama dilakukan, melakukan pendekatan terhadap orang tua murid baik orang tua murid yang ada di Desa Simpasai maupun di Desa Pela.
Hasilnya, cukup baik hal itu terbukti pada penerimaan siswa baru ada peningkatan rombongan belajar. Semula yang diterima hanya 2 kelas, sekarang meningkat menjadi 4 kelas karena siswa tamatan SDN Pela sudah mau bersekolah di SMPN 3. Guna mendukung percepatan masuk sekolah, pihak sekolah menyiapkan satu unit mobil antar jemput bagi pelajar asal Desa Pela.
Pengadaan mobil antar jemput itu sudah mendapat
restu dari komite. “Saya atas persetujuan Komite menyiapkan satu unit mobil
untuk antar jemput pelajar asal Desa Pela, karena memang kesulitan transportasi
dari dan ke Pela terutama bagi pelajar yang masuk sore”. Terangnya
Di SMPN 3, papar Istri anggota DPRD itu, masih berlaku proses belajar mengajar double shift. Dimana yang masuk sore adalah seluruh siswa kelas satu sebanyak 4 kelas. Sedangkan yang masuk pagi, katanya, seluruh siswa kelas 2 sebanyak 3 kelas dan kelas 3 juga 3 kelas.
Selain itu, katanya, masih kesulitan untuk jalan masuk ke sekolah itu. Jalan yang ada sekarang masih jalan tanah dan berdebu di musim kemarau sedangkan musim hujan becek. Demikian juga dengan pagar yang ada, masih menggunakan pagar bambu. Pagar yang ada sekarang belum secara menyeluruh, sehingga tak heran sering masuk ternak, anjing bahkan babi serta orang yang tak bertanggungjawab.
Untuk itu, sekolah masih berharap uluran tangan dari pihak pemerintah daerah. Termasuk bantuan untuk pembangunan dua local untuk RKB, karena kekurangan RKb sangat terasa. Jumlah Rombongan Belajar ada 10, ruang kelas baru 8 dengan total siswa mencapai 350 orang. “Lahan untuk bangun dua local cukup tersedia, demikian pula untuk lapangan volley dan basket, karena memang lahan yang ada di sekolah kami cukup luas,” jelas Tasriani yang diamini Suharmajid S.Pd selaku Wakasek Kurikulum.
Menurut Wakasek Kurikulum, SMPN 3 Monta sekarang
menerapkan 2 mata pelajaran untuk muatan lokal, yang pertama Sejarah Daerah
Mbojo dan yang kedua adalah program Baca Tulis al-Qur’an. Muatan Lokal Untuk
Baca TTulis Al Qur’an merupakan implementasi dari program pemerintah daerah
yang dipimpin oleh H ferry Zulkarnain ST dan Drs H Syafrudin H M Nor MPd.
“bahkan kedepan akan kami plening untuk program bahasa Arab, karena mengingat
Simpasai dan Pela banyak yang menjadi TKI dan TKW maka butuh pengetahuan dasar
bahasa Arab,” ujar Suharmajid.
Lanjutnya, untuk menunjang program baca Tulis Al-qur’an, maka sudah disiapkan 2 orang tenaga guru khusus, dengan pola pembelajarannya sebanyak 20 jam mata pelajaran mulai dari kelas 1 hingga kelas 3. Jadi pelajaran muatan local di sekolah itu, merupakan terselenggara karena memang berdasarkan kebutuhan local. “kokoknya kami punya obsesi menjadikan sekolah ini agar sejajar dengan sekolah yang lebih dulu berdiri di Bumi mbojo ini,” tandas Suharmajid yang diamini Tasriani selaku kasek. Zul
No comments:
Post a Comment