text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Camat Woha Pimpin Langsung Bersihkan Sampah di Sungai Pela Parado
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Monday, 26 December 2011

Camat Woha Pimpin Langsung Bersihkan Sampah di Sungai Pela Parado


Camat Woha Drs. Dahlan pimpin gerakan pembersihan sungai Parado, sampah menumpuk dikolong jembatan Tente. Hal itu mengganggu aliran air sungai, dan menyebabkan sungai jadi dangkal. Gerakan pembersihan sampah itu, berlangsung Sabtu (24/12) lalu di ikuti juga oleh para Petani dan kades Samili M. Hatta.

Dijelaskannya, bahwa upaya gerakan pembersihan sampah itu akan terus di galang agar sampah tidak menjadi bencana. Sampah menumpuk di kolong jembatan Tente, termasuk di sekitar terminal dan pasar Tente. Jelang musim hujan, sampah dapat menjadi masalah berakibat timbulkan berbagai penyakit. Masyarakat Kae seperti warga Kecamatan Belo, Palibelo, Monta dan Woha,  dengan melihat sungai sebagai tempat pembuangan akhir sampah harus memiliki pemikiran supaya ada satu lokasi tempat pembuangan akhir sampah. “Saya berharap agar jangan jadikan sungai sebagai lokasi pembuangan sampah, kita berupaya menciptakan budaya bersih dan disiplin,” papar Dahlan.


Sampah di Tente cukup banyak, sampai mencapai tonan. Sampah itu kalau tidak dibuang ke tempat khusus akan menimbulkan masalah besar bahkan akan menjurus kearah kejadian luar biasa. Masalah sampah harus menjadi pemikiran semua masyarakat, bagaimana solusinya.

Pembuangan sampah di sungai, akan berakibat dangkalnya sungai, banjir bahkan dengan kondisi yang demikian itu yang rugi para petani. Oleh karena demikian, kata Dahlan, kondisi yang demikian harus di bersihkan agar arus air sungai menjadi lancar tidak terhambat oleh sampah.

Ketua Kelompok Tani asal Samili, H. Muhammad Ismail mengatakan kegiatan pembersihan sampah di sungai sudah menjadi kegiatan tetap setiap tahun di saat jelang musim hujan. Selain di sungai, juga melakukan normalisasi di setiap parit atau saluran tersier. Petani kewalahan mengatasi sampah, sampah itu kadang bermuara di sawah. Yang banyak terutama sampah plastik, sampah itu tidak mampu di urai oleh tanah. Akibatnya tanah jadi kurang subur, produksi pertanian juga berkurang, “kami ingatkan kepada masyarakat agar jangan membuang sampah di sungai, kalaupun di dapatkan oleh anggota kelompok tani jangan kaget ditangkap dan dibawa ke kantor camat untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu,” jelas Muhammad yang di amini M Hatta selaku kades Samili.

Pembersihan sampah yang dilakukan Camat Woha itu, di ikuti juga Kasi Kessos, Irfan. S.Sos, Ketua  Kelompok Tani, ketua P3A dari desa Samili, Kalampa, Rabakodo, Dadibou, dan Penapali serta UPT PU Kecamatan Woha. (Orys)

No comments:

Post a Comment