Sedikitnya 6 OKP yang ada di Kota dan Kabupaten Bima, gelar demo di depan
kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Taman Siswa Sabtu
(7/1). Ke 6 OKP itu seperti BEM STKIP Taman Siswa, LSIP, SMI, LIMID, KAMI dan
JIMAP. Dalam orasinya mereka minta agar Bupati Bima bertanggungjawab atas
insiden Pelabuhan Sape, sehingga menyebabkan 2 orang warga Lambu meninggal
dunia.
Koordinator lapangan (Korlap) Jaharudin kepada Jompa Mbojo mengatakan,
kegiatan aksi demo yang kini dilakukan oleh 6 OKP merupakan bentuk
solidaritas. “Demo kami ini merupakan demo damai karena hanya sebagai bentuk
solidaritas saja,” ujar Jaharudin di lokasi demo.
Lanjutnya, para orator dari ke 6 OKP itu berorasi secara bergantian.
Menurut mereka bahwa kini pemerintah tidak lagi berpihak pada rakyat,
pembangunan berbasiskan kemakmuran rakyat tinggal sebuah slogan untuk menarik
simpatik masyarakat. padahal di balik slogan itu, pemerintah menghisap darah
rakyat. “Untuk itu kami tidak bisa membiarkan hal itu terjadi, mahasiswa akan
menjadi garda terdepan untuk melawan kebijakan pemerintah yang tidak pro
terhadap kepentingan masyarakat” tekad Jaharudin. Salah satu kebijakan
Pemerintah yang tidak pro rakyat namun sangat pro pengusaha adalah dengan di
keluarkanya SK No. 188/357/004/2010 tentang ijin eksploitasi tambang mas
oleh PT Sumber Mineral Nusantara. Perusahaan itu, akan mengelola tambang
di daerah Kecamatan Lambu se luas 24.950 Ha.
Selain itu tindakan aparat Kepolisian yang brutal untuk membubarkan massa,
juga kami kutuk. Walaupun massa sudah 6 hari menduduki pelabuhan Sape, tapi
masih ada upaya pendekatan lain jangan di lakukan pendekatan dengan menggunakan
senjata tempur. Akibatnya, 2 orang warga Lambu harus jadi korban. Oleh
karena itu, kata Jaharudin lewat aksi demo itu di minta agar segera cabut SK
188/357/004/2010, juga copot dan adili Bupati Bima, institusi Polri harus
bertanggungjawab, juga bebaskan semua tahanan dalam insiden Lambu dan hentikan
pengejaran, penyidikan terhadap rakyat dan mahasiswa serta hentikan seluruh
pertambangan di Kabupaten Bima. “itulah Tujuh aidem yang kami tuntut pada aksi
demo kali ini,” tandas Jaharudin. (Orys)
No comments:
Post a Comment