Naru, 15 November 2013
Ilustrasi |
Jum’at ini yang bertindak sebagai Khatib di Mesjid ‘Ar-Rahmah’ Pucuke
adalah Amrin Hamzah, S.Ag. Khatib muda alumni Universitas Muhammadiyah
Bima ini menjadikan ‘Kemungkinan Bencana pada Pergantian Musim’ sebagai
tema khutbahnya.
Di hadapan ratusan jama’ah jum’at yang memadati
masjid, setelah memuji Allah dan mengkhaturkan shalawat dan salam atas
Rasulullah. Amrin memulai wasiatnya dengan mengulas kembali bencana yang
menimpa negeri tetangga kita, Philippina. Bencana yang dikhabarkan
menelan korban tidak kurang dari 10 ribu jiwa (prakiraan awal, data terbaru menyebutkan angka 2.500 korban jiwa, Red) dan menyebabkan kerugian
materi yang besar.
Amrin mengingatkan jama’ahnya agar jangan
terlena dan menganggap bencana itu sebagai petaka yang jauh dan menjadi
derita Philippina saja. Karena mungkin saja Topan Haiyan yang sama atau
kenaasan lain yang meniru keganasan Haiyan akan menerpa kita semua.
Amrin meminta Jama’ahnya untuk kembali mengingat Angin kencang beberapa
hari lalu yang sempat membuat panik warga. Menurut Amrin itu adalah
semacam warming up atau shock therapy bagi kita semua.
“Apakah
kita takut…? Tentu saja kita takut” Amrin menjawab sendiri pertanyaan
retorisnya. Hanya saja Lanjut Amrin Ketakutan kita harus bermuara kepada
keperkasaan Allah, dan konsekwensinya adalah memohon perlindungan Allah
pula. Dalam banyak hal Allah mewajibkan ketakutan kepada kita hambaNya.
Amrin menggambarkan bagaimana takut dan gelisahnya Rasulullah
ketika menghadapi mendung dan hujan yang disertai petir dan angin
kencang. Ia mencontohkan pula bagaimana isi do’anya Rasulullah untuk
memohon kepada Allah perlindungan dari apa yang ditakutinya. Karena
Rasulullah tahu seringkali Allah ‘mengutus’ hujan untuk mengazab bahkan
untuk memusnahkan sesuatu kaum.
Maka itu Amrin mengajak kepada
jama’ah untuk selalu berdo’a sebagaimana Rasulullah berdo’a ketika hujan
tiba, meski dalam hujan yang tenang sekalipun. Terlebih lagi saat hujan
yang disertai petir dan angin kencang, yang diprakirakan akan sering
kita jumpai di awal-awal pergantian musim ini.
Selanjutnya Amrin
menutup khutbahnya dengan menegaskan bahwa do’a itu lebih besar
kekuatannya dari bencana yang akan datang dalam bentuk apapun. Bahwa apa
yang sering kita dengar dibahasakan sebagai kekuatan alam itu adalah
pengejawantahan dari keperkasaan Allah. Zat yang hidup dan merespon
permohonan para pendo’a. [Mus]
No comments:
Post a Comment