Banjir yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Bima,
Yaitu Kecamatan Monta, Woha, Belo, dan Bolo seperti yang diberitakan Jompa
Mbojo sebelumnya, ternyata baru terlihat tajinya menjelang siang hari. Beberapa titik
yang sebelumnya sampai Pukul dua belas siang terkesan aman-aman saja ternyata malah
tidak kalah parahnya dengan wilayah lain yang sedari dini hari memang sudah tergenang
banjir.
Sebut saja, Desa Rabakodo dan Desa Talabiu di Woha. Menjelang
siang, luapan banjir di pemukiman warga mencapai perut orang dewasa. Bahkan arus
kendaraan terhenti total sejak Pukul 12.00 karena tingginya debit air yang
menutupi jalan di kedua Desa tersebut. Sementara Di Desa Tente, Nisa, dan Naru,
badan jalan memang sudah tergenang setinggi paha sedari pagi. Sehingga akses
lalu lintas dari Woha yang menuju Kecamatan Monta dan Kecamatan Belo tidak bisa
digunakan untuk melintas.
Menegaskan berita sebelumnya, banjir kali ini memang yang
terparah dialami oleh Kecamatan Monta, Woha, dan Belo. Diperparah lagi dengan
curah hujan yang terus mengguyur sepanjang Rabu (25/12) sehingga diprediksi
banjir belum akan surut hingga keesokan harinya. Sepertinya Warga korban banjir
belum bisa tidur nyenyak di malam harinya, karena menjelang Maghrib, hujan masih
terus mengguyur dan banjir belum memperlihatkan tanda akan surut. Warga hanya bisa
berharap semoga malam harinya banjir tidak akan terus meninggi.
Akibat lain dari banjir kali ini yang dirasakan oleh warga
Kecamatan Woha khususnya, adalah lumpuhnya kegiatan perdagangan di Pasar Tente.
Bukan hanya karena terputusnya banyak arus lalu lintas yang menuju Woha, tapi
karena lokasi pasar yang sejak pagi sudah tergenang setinggi paha. (Alv)
No comments:
Post a Comment