Camat Woha, Drs. Dahlan |
Aura
ibukota sudah mulai nampak di Kecamatan Woha! Demikian tegas Camat Woha, Drs.
Dahlan kepada Jompa Mbojo ketika berbincang di Kantornya (4/12). Ia pun
menunjuk Gedung Paruga Na’e yang dibangun beberapa tahun silam di Desa Talabiu
itu sebagai embrio ikon ibukota.
Terlebih
lagi menurut Dahlan, auranya akan semakin nampak jika menilik keberadaan ‘Lembaga
Vertikal’ Pemkab di Woha. Seperti, Badan Pusat Statistik dan Pusat Karantina
Ikan, sementara dinas-dinas lainnya sudah dalam proses pembebasan lahan.
“Dari
18 Kecamatan di Kabupaten Bima. Baru Woha, lhoh! Yang mempunyai blue print Tata Ruang Kota” Imbuhnya. Kemudian,
Dahlan mencontohkan ‘perlakuan khusus’ lainnya terhadap Woha adalah adanya
Program Komunitas Hijau yang sekarang digarap di Lapangan Bola Talabiu.
Ditegaskannya, Woha terhadap program tersebut bukanlah sebagai Pilot Project, tetapi program tersebut sengaja
dikhususkan untuk Woha. “Woha memang diperlakukan khusus, kok!” Lanjutnya.
Menurut
Dahlan, Pemindahan ibukota sebenarnya sudah tidak lagi menarik untuk
diperbincangkan.
Ya!
Ketok palu yang meresmikan Kecamatan Woha sebagai Ibukota Kabupaten Bima memang
sudah lama bertalu. Desakan banyak tokoh untuk menyegerakan pemindahan Ibukota
Kabupaten Bima itupun bukan pula isu baru.
Yang
menarik adalah, masih saja banyak masyarakat yang mengira bahwa Pemkab Bima
belum memiliki cukup dana untuk mendukung pemindahan, sehingga bagi mereka dinilai
lamban. Belum lagi ada yang lantas iseng berpikir pihak Pemkab yang kurang
serius. Bahkan ada yang ekstrim berspekulasi tentang adanya tarik ulur beberapa
kelompok yang berkepentingan dengan perputaran uang, barang dan jasa.
“Anggaran
itu ada. Jadi bukan persoalan anggaran. Masalahnya, belum ada perangkat aturan
tata ruang dari pusat (yang akan meligitimasi pemda untuk leluasa membangun sarana
dan prasarana ibukota, Red). Itu saja yang menjadi masalah, bukan yang
lain-lainnya” Pungkas Camat Woha tersebut sambil tersenyum ketika menanggapi isu
anggaran dan yang lain-lainnya.
“Usulan
tata ruang itu sudah lama diajukan ke pusat. Sudah sampai Mendagri melalui
Bapak Gubernur (NTB, Red). Sekarang tinggal menunggu keputusan Menteri PU” Lanjut
Dahlan kemudian. [Mus]
No comments:
Post a Comment