Para pengguna jalan yang
melintas di sekitar Pertigaan Cabang Tente dibuat heran ketika pada sekitar
Pukul 8 pagi (7/1/2014) melihat banyak orang berseragam Polisi dan ABRI
membekal berbagai alat kebersihan menyapu setiap sampah yang ditemuinya ke
dalam keranjang, sementara sebagian lainnya terlihat sibuk menggeruk got dan
mengais sampah keluar. Kalau bukan karena seragam yang mereka pakai, orang
banyak mungkin akan mengira mereka adalah petugas kebersihan lingkungan yang
professional.
Mereka adalah para personil polisi yang dikerahkan langsung
dari Polres Bima dan Polsek Woha, serta anggota ABRI dari Koramil Woha. Terlihat
juga banyak anggota Muspika Kecamatan Woha dan Aparat Desa Tente bahu membahu
dengan para Polisi dan Tentara tersebut ketika mengangkat tumpukan-tumpukan
sampah ke dalam truk pembuang sampah di lokasi. Turut pula hadir Kapolres Bima,
AKBP Ekawana Prasta SIK sebagai penggagas kegiatan tersebut.
Camat Woha, Drs. Dahlan ketika ditemui di Kantornya selepas
kegiatan menjelaskan. bahwa kegiatan tersebut merupakan Gotong Royong Pasca
Banjir yang bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Menurutnya tumpukan
sampah akibat banjir, selain dapat mengganggu drainase jalan juga sangat
potensial membawa penyakit.
“Wilayah sasaran dari gotong royong ini adalah desa-desa
yang mengalami korban banjir, seperti Desa Rabakodo, Tente, Nisa, dan Naru.
Muspika Woha ikut turun kerja tadi, begitu pula dengan aparat desa yang dituju
dan masyarakat setempat. Jadi bisa memberi contoh kepada masyarakat luas dan
menggugah masyarakat untuk mencintai lingkungannya.” Papar Dahlan.
Selain itu ia menambahkan, lebih jauh lagi Gotong Royong
tersebut bertujuan untuk memberi contoh sekaligus mengajak masyarakat Woha agar
peduli terhadap kebersihan lingkungannya. Manfaat lain menurutnya adalah
terkait dengan isu konflik Antara Desa Cenggu dan Desa Nisa. Jadi Polres Bima
dan Muspika Woha menjadikan kegiatan tersebut sebagai upaya untuk meredakan
ketegangan di wilayah konflik.
Dahlan berharap ke depannya, masyarakat menjadi sadar untuk
tidak membuang sampah di sembarang tempat. Dan ia akan berusaha menjadikan
kegiatan Gotong Royong seperti itu sebagai kegiatan rutin Muspika Woha setiap
bulan. Karena menurutnya, sebelum ini Muspika Woha dulu pernah rutin turun ke
desa-desa untuk gotong royong bersama masyarakat.
Sayangnya berdasarkan hasil pantauan Jompa Mbojo ketika
meliput kegiatan di Desa Tente, Nisa, dan Naru. Terlihat sedikit sekali
masyarakat yang melibatkan diri dalam kegiatan gotong royong pasca banjir
tersebut. [Adn]
No comments:
Post a Comment