Banyaknya pecinta kuda di Kabupaten Bima terutama sekali kuda pacuan, tidak
dibarengi dengan program sejuta kuda di Kabupaten Bima. Demikian diungkapkan,
salah seorang warga pecinta kuda pacuan, Jasmin S.Pd.
Menurut Jasmin, selama ini di NTB secara umum dan Bima pada khususnya hanya dikenal dengan program sejuta sapi, padahal kuda juga memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi dibanding sapi.
Menurut Jasmin, selama ini di NTB secara umum dan Bima pada khususnya hanya dikenal dengan program sejuta sapi, padahal kuda juga memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi dibanding sapi.
Kata dia, untuk kuda pacuan umur 6 bulan saja nilai jualnya mencapai Rp 5-6
juta per ekor, sedangkan sapi belum tentu mempunya nilai jual sebesar itu.
Sedangkan berbicara masalah harga daging, daging kuda juga tidak kalah mahal
dengan harga daging sapi.
Sekarang harga daging sapi berkisar Rp 60 ribu per kg, sementara harga
daging kuda juga tidak jauh beda dengan harga daging sapi. “Harga daging kuda
di daerah Jeneponto Sulawesi sangat tinggi bila dibandingkan dengan harga
daging sapi. Untuk satu kilo gram daging kuda sebesar Rp 70-80 ribu”, jelasnya.
Masih menurut Jasmin, Pemerintah Kabupaten Bima harus mengembangkan
peternakan kuda melalui program sejuta kuda, karena di daerah Bima disamping
banyak pecinta kudanya, nilai ekonomisnya juga sangat tinggi. Selama ini kita
hanya bisa mengexploitasi kuda Bima ke Jeneponto, padahal daerah Bima bukan
daerah produksi kuda.
“Kami khawatir, di Bima populasi kuda berkurang karena sering diexploitasi
terutama kuda betinanya, sementara produksinya tidak ada. Di Bima sendiri masih
mendatangkan kuda dari Sumba - NTT. Oleh karena itu pemerintah diminta untuk
melarang perdagangan kuda betina (induk kuda)”, pintanya.
Bila perlu, kata Jasmin, induk kuda harus dibeli dari luar daerah supaya kuda di Bima bisa berkembang dengan baik, sehingga daerah Bima dikenal dengan daerah penghasil kuda. Seperti di Kalimantan yang dikenal dengan batu bara dan kelapa sawitnya. (Zul)
Bila perlu, kata Jasmin, induk kuda harus dibeli dari luar daerah supaya kuda di Bima bisa berkembang dengan baik, sehingga daerah Bima dikenal dengan daerah penghasil kuda. Seperti di Kalimantan yang dikenal dengan batu bara dan kelapa sawitnya. (Zul)
No comments:
Post a Comment