text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: SMPN 3 Monta Kekurangan Sarana
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Saturday 10 September 2011

SMPN 3 Monta Kekurangan Sarana


Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Monta, masih kekurangan ruang belajar, serta masih minim sarana dan prasarana olah raga serta mebeler untuk perpustakaaan dan laboratorium.

Kasek SMPN 3 Monta, Tasriani, S.Pd. Bio mengatakan, sejak memangku jabatan sebagai Kasek berbagai upaya terus dilakukan guna meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Untuk itu yang pertama dilakukan, melakukan pendekatan terhadap orang tua murid baik orang tua murid yang ada di Desa Simpasai maupun di Desa Pela. 

Hasilnya, cukup baik hal itu terbukti pada penerimaan siswa baru ada peningkatan rombongan belajar. Semula yang diterima hanya 2 kelas, sekarang meningkat menjadi 4 kelas karena siswa tamatan SDN Pela sudah mau bersekolah di SMPN 3. Guna mendukung percepatan masuk sekolah, pihak sekolah menyiapkan satu unit mobil antar jemput bagi pelajar asal Desa Pela. 
Pengadaan mobil antar jemput itu sudah mendapat restu dari komite. “Saya atas persetujuan Komite menyiapkan satu unit mobil untuk antar jemput pelajar asal Desa Pela, karena memang kesulitan transportasi dari dan ke Pela terutama bagi pelajar yang masuk sore”. Terangnya

Di SMPN 3, papar Istri anggota DPRD itu, masih berlaku proses belajar mengajar double shift. Dimana yang masuk sore adalah seluruh siswa kelas satu sebanyak 4 kelas. Sedangkan yang masuk pagi, katanya, seluruh siswa kelas 2 sebanyak 3 kelas dan kelas 3 juga 3 kelas.

Selain itu, katanya, masih kesulitan untuk jalan masuk ke sekolah itu. Jalan yang ada sekarang masih jalan tanah dan berdebu di musim kemarau sedangkan musim hujan becek. Demikian juga dengan pagar yang ada, masih menggunakan pagar bambu. Pagar yang ada sekarang belum secara menyeluruh, sehingga tak heran sering masuk ternak, anjing bahkan babi serta orang yang tak bertanggungjawab. 

Untuk itu, sekolah masih berharap uluran tangan dari pihak pemerintah daerah. Termasuk bantuan untuk pembangunan dua local untuk RKB, karena kekurangan RKb sangat terasa. Jumlah Rombongan Belajar ada 10, ruang kelas baru 8 dengan total siswa mencapai 350 orang. “Lahan untuk bangun dua local cukup tersedia, demikian pula untuk lapangan volley dan basket, karena memang lahan yang ada di sekolah kami cukup luas,” jelas Tasriani yang diamini Suharmajid S.Pd selaku Wakasek Kurikulum.

Menurut Wakasek Kurikulum, SMPN 3 Monta sekarang menerapkan 2 mata pelajaran untuk muatan lokal, yang pertama Sejarah Daerah Mbojo dan yang kedua adalah program Baca Tulis al-Qur’an. Muatan Lokal Untuk Baca TTulis Al Qur’an merupakan implementasi dari program pemerintah daerah yang dipimpin oleh H ferry Zulkarnain ST dan Drs H Syafrudin H M Nor MPd. “bahkan kedepan akan kami plening untuk program bahasa Arab, karena mengingat Simpasai dan Pela banyak yang menjadi TKI dan TKW maka butuh pengetahuan dasar bahasa Arab,” ujar Suharmajid.

Lanjutnya, untuk menunjang program baca Tulis Al-qur’an, maka sudah disiapkan 2 orang tenaga guru khusus, dengan pola pembelajarannya sebanyak 20 jam mata pelajaran mulai dari kelas 1 hingga kelas 3. Jadi pelajaran muatan local di sekolah itu, merupakan terselenggara karena memang berdasarkan kebutuhan local. “kokoknya kami punya obsesi menjadikan sekolah ini agar sejajar dengan sekolah yang lebih dulu berdiri di Bumi mbojo ini,” tandas Suharmajid yang diamini Tasriani selaku kasek. Zul

No comments:

Post a Comment