text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Pembelajaran Warga Buta Huruf Sudah Berakhir
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Thursday 20 October 2011

Pembelajaran Warga Buta Huruf Sudah Berakhir

Kegiatan Pembelajaran bagi 2220 warga belajar di Kecamatan Woha telah berakhir, warga belajar sebanyak itu dibelajarkan oleh 11 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di 10 Desa yang ada di Kecamatan Woha. 

Kepala UPT Dikpora Kecamatan Woha, Syahruddin A Latif A. Ma. Pd, mengatakan bahwa pelaksanaan program pembelajaran untuk penuntasan warga Buta Huruf yang ada di Kecamatan Woha sebanyak 2220 orang di laksanakan oleh PKBM dan Lembaga Swadaya Masyarakat. Proses Pembelajaran dengan Pola 32 Hari, sejak di mulai 19 September lalu berjalan dengan baik. Namun tetap ada kendala, akan tetapi tidak signifikan. “Kami selaku Pembina PKBM di Kecamatan, tetap melakukan koordinasi dan pengawasan selama proses pembelajaran itu,” ujar Syahrudin, Kamis kemarin di ruang kerjanya.

Pihaknya merasa bangga dengan para pengelola yang mampu melaksanakan program itu secara baik, sehingga hasilnyapun sangat di rasakan oleh warga belajar  baik dalam hal kemampuan baca, tulis dan berhitung.


Kegiatan itupun telah mampu membawa perubahan perilaku bagi warga belajar, sebelum adanya program itu warga belajar kurang berpenampilan. Dengan adanya program itu, warga belajar telah mampu menunjuk jati dirinya dengan berdandan rapi sebelum berangkat ke tempat prembelajaran. “Secara ekonomi, program ini juga telah menambah penghasilan masyarakat karena setiap warga belajar diberikan juga uang transportnya,” ungkap Ketua PGRI Woha itu.

Demikian pula pengakuan Kepala UPT Dikpora Belo, Hamzah S.Pd. mengatakan bahwa program pembelajaran bagi warga buta huruf di wilayah Kecamatan Belo juga berlangsung baik dan telah berakhir pula. Program itu tidak ada indikasi kerugian Negara, pasalnya dana yang ada berdasarkan Rencana Anggaran Belanja sudah sesuai dengan juklak juknis penggunaanya. “Proses pembelajarannya secara serentak di mulai pada 19 September bulan lalu,” ujar Hamzah.

Kata dia, untuk Warga Buta Huruf di Kecamatan Belo mencapai 3420 orang. Warga tersebut sudah di belajarkan oleh 15 PKBM tersebar di 8 Desa. Animo masyarakat terutama warga belajar untuk mengikuti proses pembelajaranpun cukup tinggi, walaupun tingkat kehadirannya tidak seratus porsen. Proses pembelajaran di langsungkan pada sore hari, bagi warga buta huruf yang tidak  hadir pada saat pembelajaran maka tutornya akan membelajarkan di rumah yang warga buta huruf pada malam harinya. Demikian pula para tutornya, sangat apresiatif untuk mengajar. Walaupun banyak para tutor belum pernah mengikuti diklat Tutor, “jadi banyak suka dukanya yang dialami para tutor, karena memang membelajarkan orang dewasa tidak sama dengan proses pembelajaran anak SD,” ujar Hamzah. Ory

No comments:

Post a Comment