Kegiatan workshop MGMP bedah SKL Ujian Nasional (UN) tahun ajaran 2010-2011 digelar Ahad kemarin. Acara yang dibuka resmi Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima itu dipusatkan di SMAN 1 Woha.
Peserta dalam kegiatan tersebut melibatkan guru-guru yang mengajar mata pelajaran UN dari SMA di Kecamatan Woha, Belo, Palibelo, Monta dan Parado. Sedangkan nara sumber dua orang dari Dinas Dikpora Provinsi NTB.
Kegiatan tersebut, salah satu langkah yang diupayakan dalam menghadapi pelaksanaan UN tingkat SMA yang dijadwalkan pada 18 April 2011 mendatang. Sebelum kegiatan workshop digelar, para sekolah tengah melaksanakan pelajaran tambahan maupun kegiatan les.
Dalam sambutannya, kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima A.Zubair H.AR mengatakan kegiatan workshop semacam tersebut adalah hal yang paling terkecil dalam persiapan menghadapi UN. “Ini yang terkecil,” ucapnya.
Menurut Zubair, kegiatan yang paling besar dan terutama sekali dalam menghadapi UN adalah bagaimana mengimplementasikan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan workshop sekarang. Zubair mengibaratkan dari segi religius.Peserta dalam kegiatan tersebut melibatkan guru-guru yang mengajar mata pelajaran UN dari SMA di Kecamatan Woha, Belo, Palibelo, Monta dan Parado. Sedangkan nara sumber dua orang dari Dinas Dikpora Provinsi NTB.
Kegiatan tersebut, salah satu langkah yang diupayakan dalam menghadapi pelaksanaan UN tingkat SMA yang dijadwalkan pada 18 April 2011 mendatang. Sebelum kegiatan workshop digelar, para sekolah tengah melaksanakan pelajaran tambahan maupun kegiatan les.
Dalam sambutannya, kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima A.Zubair H.AR mengatakan kegiatan workshop semacam tersebut adalah hal yang paling terkecil dalam persiapan menghadapi UN. “Ini yang terkecil,” ucapnya.
“Dalam segi agama, yang paling besar yang harus dilawan adalah hawa nafsu. Dalam hal ini yang paling penting dan utama yakni bagaimana mengimpelemtasikannya pada anak-anak didik kita, sehingga bermanfaat,” pintanya.
Biarpun kegiatan seperti dilaksanakan seratus kali dan dilaksanakan pada tingkat Provinsi dan sekalipun tingkat Nasional, kalau tidak diimplementasikan, omong kosong kalau bermanfaat. Komitmen itu yang harus dibangun,” sambungnya.
Zubair melanjutkan, komitmen tersebut dimaksudkan agar melahirkan kompentensi-kompetensi guru yang mampu disegala aspek dan guru yang professional. “Hadapi UN ini dengan rumus 3 S. Santai, Serius dan Sukses. Jangan tegang,” sarannya.
Dalam kesempatan tersebut, Zubair berbagi kisah dari seorang mantan guru asal Kecamatan Bolo. Seorang guru tersebut menceritakan pengalamannya selama menjadi guru ketika acara perpisahan di Kecamatan Soromandi beberapa waktu silam.
Mantan guru tersebut, kisah Zubair, tinggal di Kecamatan Bolo, sementara mengajar di Desa Kala Kecamatan Donggo. Setiap hari, berangkat mengajar berjalan kaki dari rumah ke tempat mengajar. “Terkadang harus tidur disawah-sawah orang kalau sudah capek,” kisahnya.
Terkadang juga, ketika ada warga yang menunggang kuda, diberikan tumpangan. Sedangkan pemilik kudanya jalan kaki,” sambungnya. “Citra guru seperti itu, berwibawa dan dihormati harus kita pertahankan,” serunya.
SMAN 1 Woha dan SMAN 1 Belo sudah siap menghadapi UN tahun ajaran 2010-2011 yang akan dihelat mulai 18 April 2011 mendatang. Saat ini ke dua sekolah tersebut tengah melaksanakan kegiatan belajar tambahan maupun les khusus siswa kelas III.
“Siswa SMAN 1 Woha sudah siap menghadapi UN,” ujar Kepala SMAN 1 Woha Abubakar kepada pada kegiatan workshop, Ahad kemarin. (BIM)
No comments:
Post a Comment