text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Rehab Masjid Ar – Rahman, Warga Pucuke Gotong Royong
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Friday 4 November 2011

Rehab Masjid Ar – Rahman, Warga Pucuke Gotong Royong


Warga Dusun Tani Mulya Desa Naru Kecamatan Woha, boleh berbangga hati. Kendala eksternal seperti pengaruh budaya individualisme, materialisme dan kapitalisme seolah tidak sedikitpun menyentuh kehidupan bermasyarakat setempat. Budaya gotong royong, masih melekat erat. Hal ini dibuktikan pada rehabilitasi Masjid Ar Rahman di Dusun Tani Mulya Desa Naru.

Meski warga yang ikut andil dalam kerja bakti rehabilitasi Masjid Ar Rahman pekan kemarin hanya berkisar 70-an orang, namun warga terlihat bahu membahu dan bermandikan keringat di bawah terik matahari pagi melanjutkan pekerjaan. Mesjid Ar Rahman yang awalnya berlantai satu dan hanya mampu menampung sekitar 150 jamaah, kini telah direhabilitasi menjadi dua lantai. Sehingga diharapkan dapat menampung lebih banyak jamaah di 2 dusun, yaitu Dusun Tani Mulya dan Dusun Perintis.


Meski dengan peralatan pertukangan seadanya, tidak menjadikan semangat gotong royong warga melemah, bahkan tanpa mesin molen untuk mengaduk adonan, warga dapat melakukan pengecoran lantai dua dengan semangat.

Ketua Pengurus Mesjid Ar – Rahman M. Saleh Taher bersama para tetua kampung juga ikut hadir untuk memberikan arahan dan memotivasi kerja warga. Menurut M. Saleh Taher, Mesjid Ar – Rahman yang seluas 12 x 16 meter berlantai 2 mulai direhabilitasi secara total pada pertengahan tahun 2009.

Menurutnya, rehabilitasi yang diperkirakan akan menghabiskan biaya sebesar 800-an juta itu baru dikerjakan sekitar 30 persen, dimana telah menghabiskan dana sekitar Rp100 juta lebih. Saleh mengakui lambannya proses rehab dimaksud, dimana dalam waktu 2 tahun hanya bisa mencapai 30 persen saja, tapi pihaknya merasa puas mengingat bahwa lebih dari 50 persen dana yang telah dihabiskan merupakan hasil swadaya masyarakat.

Sebagian lain dari dana yang dihabiskan merupakan bantuan Pemerintah Kabupaten Bima sebesar Rp50 juta dan dicairkan 25 juta dalam satu tahun. Sedangkan Bupati Bima sendiri menyumbang sebesar Rp5 juta secara pribadi. “Kegiatan kali ini adalah tahapan kelima, akibat dari kekurangan dana maka proses rehabilitasi berhenti selama 3 bulan untuk sampai ke tahapan selanjutnya.  Dan kali ini proses rehabilitasi berani kembali dilangsungkan dengan anggaran Rp17 juta. kami tidak akan duduk berpangku tangan menunggu terkumpulnya dana yang besar, bahkan kami pernah melanjutkan proses rehabilitasi dengan dana 5 juta” terangnya.

Dia menambahkan, terkumpulnya dana tersebut berasal dari bantuan Bupati Bima, karena tahun 2011 ini Pemda telah menjanjikan kembali mengucurkan dana bantuan sebesar 25 juta. Pihaknya berharap kucuran dana tersebut dapat segera direalisasikan. Mengingat Musim Hujan sudah tiba, sedangkan atap Mesjid belum dibangun sehingga mengganggu kelancaran pelaksanaan ibadah warga. Untuk menanggulangi masalah itu, kegiatan kali ini selain untuk pengecoran lantai dua juga untuk sementara akan dibikinkan “Atap Darurat”. *Mus*

No comments:

Post a Comment