text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Forum Masyarakat Bima Cinta Damai berunjuk rasa terkait Tragedi Bima 24 Desember
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Saturday 31 December 2011

Forum Masyarakat Bima Cinta Damai berunjuk rasa terkait Tragedi Bima 24 Desember


Ribuan massa dari 18 Kecamatan yang ada di wilayah Administrasi Pemerintah Kabupaten Bima, melakukan demonstrasi dan orasi di depan gedung DPRD Kabupaten Bima Sabtu (31/12). Massa itu menamakan diri Forum Masyarakat Bima Cinta damai, mulai mendatangi kantor dewan sejak pagi pukul 07.30 Wita hingga membubarkan diri sekitar pukul 11.30 Wita.

Ribuan massa itu, di dominasi aparat pegawai Negeri Sipil mulai dari pegawai Honor Daerah, Sukarela, Kepala Sekolah, Pengawas bahkan kades, sekdes serta aparat pemerintahan desa dan bahkan ada pula pejabat eselon satu.


Para orator  berdiri di atas truk dari Kecamatan Belo, Wera, Sanggar secara bergantian melakukan orasi. Dari sekian banyak orator itu ada juga orator wanita asal Kecamatan Madapangga dan Sanggar. “Demo kita ini harus berjalan damai agar menjadi contoh bagi yang lainnya,” ujar Syaifullah asal Desa Ngali Kecamatan Belo.

Dari atas truk para orator membacakan sejumlah tuntutannya, seperti prihatin yang mendalam atas korban peristiwa bentrok yang terjadi di pelabuhan Sape sehingga menyebabkan 2 orang meninggal dunia. Selanjutnya, mendukung sepenuhnya Pemerintahan yang syah hasil pilihan rakyat pada Pemilukada 2010. Juga mengutuk segala bentuk kekerasan baik yang mengatasnamakan demokrasi kemanusiaan maupun yang berlindung dibalik topeng pembelaan hak rakyat. Ada juga meminta kepada semua pihak mulai dari elit politik, birokrat, pers, LSM dan media massa agar tidak mengeluarkan statemen dan pemberitaan yang memprovokatif dan menyesatkan yang dapat merugikan masyarakat dan daerah. “Kami juga mendesak aparat hukum untuk segera menindaklanjuti sejumlah temuan terkait kasus Lambu  dan mendesak aparat keamanan agar segera menangkap para provokator dan pelaku rusuh penyebab bentrok antara polisi dan masyarakat di Pelabuhan Sape,”  desak Syaiful.

Massa membubarkan diri setelah menyerahkan tuntutannya kepada anggota dewan, anggota dewan yang menerima perwakilan massa itu di halaman kantor dewan seperti Wahyudin, Muhammad Kebo, Misfalak dari Partai Golkar, Ahmad Sulaiman dan Harsyam dari PBB, ada juga Drs Sarjan dari PPPI, Yasin dari Gerindra serta anggota PPP. [Jompa]

No comments:

Post a Comment