Indonesia adalah laboratorium
bencana bahkan sering disebut sebagai supermarketnya bencana. Salah satu
daerahnya yaitu Kota Bima, yang berpotensi rawan bencana alam maupun non alam.
Demikian di katakan Wakil Walikota Bima, H.A.Rahman H.Abidin saat membuka acara
Seminar Sehari bertema “STRATEGI MEMBANGUN KOTA TANGGUH MELALUI PENGARUSUTAMAAN
PRB DENGAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN”, di Aula Pemkot Bima, Senin, 26/11/2012.
Dikatakannya, peran BAPPEDA dan
SKPD terkait sangat di harapkan. Paling tidak pengambil kebijakan di
masing-masing SKPD hadir, sehingga apa yang dihasilkan dari seminar ini dapat
diimplementasikan pada tingkat SKPD masing-masing. “ini dimaksudkan agar
kegiatan seperti ini dapat menghasilkan sesuatu yang berguna dan tidak
sia-sia”, jelasnya.
Karena itu, sesuai amanat UU No
24/2007 tentang PB (Penanggulangan Bencana), di harapkan pada semua aparat
pemerintah, kalangan dunia usaha dan organisasi sosial kemasyarakatan perlu
waspada untuk mencegah dan tanggap terhadap penanggulangan bencana. Harapannya,
Kota Bima menjadi daerah yang tangguh terhadap bencana.
Sementara itu, Direktur LP2DER
Bima Ir. Bambang Yusuf yang memfasilitasi kegiatan itu mengatakan, kegiatan
seminar sehari dilaksanakan dengan tujuan agar dapat menyatukan pemahaman para
pengambil kebijakan tentang paradigma baru penanggulangan bencana, kebijakan
penanggulangan bencana serta perencanaan pembangunan dan penganggaran.
“harapannya akan munculnya komitmen dari para pengambil kebijakan untuk dapat
mendukung upaya pengurangan risiko bencana (PRB) di Kota Bima”, jelasnya.
Seminar ini sangat tepat dan
memiliki makna penting untuk memberikan pemikiran tentang pemahaman para
pengambil kebijakan, khususnya dalam sistem perencanaan dan penganggaran
penanggulangan bencana dalam upaya membangun dan memperkuat ketangguhan
terhadap bencana di kota Bima, lanjutnya, seraya mengharapkan koordinasi dan
kerjasama multipihak terkait Penanggulangan Bencana.
Peserta yang terlibat pada
kegiatan seminar ini adalah pengambil kebijakan di lingkup Eksekutif dan
Legislatif, TNI dan Polri serta perwakilan ormas, dengan jumlah peserta 50
orang, dan terlaksana atas dukungan Oxfam Indonesia, Australia-Indonesia
Facility for Disaster Reduction (AIFDR) dan The European Commission’s
Humanitarian Aid Department (ECHO)”, pungkasnya.
Seminar sehari ini juga, menghadirkan
Direktur Pemberdayaan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Drs. Mukhtaruddin, M.Si. dan Kepala BPBD Kota Bima, Drs. H. M. Fakhrunraji, ME.
[Yoeris]
No comments:
Post a Comment