text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Warga Kalampa Tagih Janji Pemerintah
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Friday 30 November 2012

Warga Kalampa Tagih Janji Pemerintah

Ilustrasi

Ratusan warga Desa Kalampa Kecamatan Woha, hingga Kamis lalu menggelar aksi blokir jalan, menagih janji Wakil Gubernur NTB, Ir. H. Badrul Munir dan Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnain, ST mengenai ganti rugi kerusakan akibat bentrok warga Kalampa dan Godo. Puncaknya, Kamis (29/11) pukul 17.00 wita dua Mobil Dinas (mobdis) milik Pemerintah Kabupaten Bima disandera dan dirusak massa.

Mobil yang dirusak jenis Sedan sementara mobdis jenis kijang sampai saat ini masih terlihat utuh. Aksi penyanderaan tersebut dilakukan, lantaran warga kecewa dengan janji Wagub dan Bupati yang belum direalisasikan. Kerugian warga saat bentrok tersebut yakni kerusakan pada tanaman padi dan sayuran di persawahan yang dijadikan lokasi bentrok. Kertugian ditaksir Rp700 juta.

Hamzah, warga Desa Kalampa, Jum’at (30/11) mengatakan, aksi pengerusakan terhadap Mobdis karena tidak ada respon pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten terhadap tuntutan warga yang menggelar aksi. Selama menggelar aksi, katanya, tidak satupun perwakilan kedua pemerintah hadir menemui warga. Saat hadir hanya beberapa petugas Linmas dan polisi guna mengamankan jalannya aksi sementara dari pemerintah tidak ada.

Mengenai janji, kata Hamzah, saat islah yang dipimpin Wagub dan Bupati, disepakati pemerintah akan mengganti segala kerugian akibat bentrokan tersebut, termasuk kerugian warga Desa Kalampa khususnya rusaknya tanaman padi dan palawija di persawahan. “Setelah lama ditunggu, ternyata tidak ada niat pemerintah merealisasikannya, fakta sampai saat inipun tidak ada petugas satupun yang melakukan pendataan terhadap kerugian yang dialami warga,” kesalnya.

Menurut Hamzah, warga akan terus menggelar aksi yang sama sampai pemerintah segera turun tangan merealisasikan janji. Bila tidak ada tanggapan juga, mereka akan menggelar aksi dalam jumlah massa yang besar. “Harusnya pemerintah sigap dan tidak memberikan janji bohong pada rakyat,” tandasnya. (Bim)

No comments:

Post a Comment