text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Kapolres Bima Gagas Kegiatan Gotong Royong Pasca Banjir
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Tuesday 7 January 2014

Kapolres Bima Gagas Kegiatan Gotong Royong Pasca Banjir


Para pengguna jalan yang melintas di sekitar Pertigaan Cabang Tente dibuat heran ketika pada sekitar Pukul 8 pagi (7/1/2014) melihat banyak orang berseragam Polisi dan ABRI membekal berbagai alat kebersihan  menyapu setiap sampah yang ditemuinya ke dalam keranjang, sementara sebagian lainnya terlihat sibuk menggeruk got dan mengais sampah keluar. Kalau bukan karena seragam yang mereka pakai, orang banyak mungkin akan mengira mereka adalah petugas kebersihan lingkungan yang professional.

Mereka adalah para personil polisi yang dikerahkan langsung dari Polres Bima dan Polsek Woha, serta anggota ABRI dari Koramil Woha. Terlihat juga banyak anggota Muspika Kecamatan Woha dan Aparat Desa Tente bahu membahu dengan para Polisi dan Tentara tersebut ketika mengangkat tumpukan-tumpukan sampah ke dalam truk pembuang sampah di lokasi. Turut pula hadir Kapolres Bima, AKBP Ekawana Prasta SIK sebagai penggagas kegiatan tersebut.

Camat Woha, Drs. Dahlan ketika ditemui di Kantornya selepas kegiatan menjelaskan. bahwa kegiatan tersebut merupakan Gotong Royong Pasca Banjir yang bertujuan untuk membersihkan sisa-sisa banjir. Menurutnya tumpukan sampah akibat banjir, selain dapat mengganggu drainase jalan juga sangat potensial membawa penyakit.

“Wilayah sasaran dari gotong royong ini adalah desa-desa yang mengalami korban banjir, seperti Desa Rabakodo, Tente, Nisa, dan Naru. Muspika Woha ikut turun kerja tadi, begitu pula dengan aparat desa yang dituju dan masyarakat setempat. Jadi bisa memberi contoh kepada masyarakat luas dan menggugah masyarakat untuk mencintai lingkungannya.” Papar Dahlan.

Selain itu ia menambahkan, lebih jauh lagi Gotong Royong tersebut bertujuan untuk memberi contoh sekaligus mengajak masyarakat Woha agar peduli terhadap kebersihan lingkungannya. Manfaat lain menurutnya adalah terkait dengan isu konflik Antara Desa Cenggu dan Desa Nisa. Jadi Polres Bima dan Muspika Woha menjadikan kegiatan tersebut sebagai upaya untuk meredakan ketegangan di wilayah konflik.

Dahlan berharap ke depannya, masyarakat menjadi sadar untuk tidak membuang sampah di sembarang tempat. Dan ia akan berusaha menjadikan kegiatan Gotong Royong seperti itu sebagai kegiatan rutin Muspika Woha setiap bulan. Karena menurutnya, sebelum ini Muspika Woha dulu pernah rutin turun ke desa-desa untuk gotong royong bersama masyarakat.

Sayangnya berdasarkan hasil pantauan Jompa Mbojo ketika meliput kegiatan di Desa Tente, Nisa, dan Naru. Terlihat sedikit sekali masyarakat yang melibatkan diri dalam kegiatan gotong royong pasca banjir tersebut. [Adn]

No comments:

Post a Comment