text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Kisah Pengabdian Seorang Babinsa di Wilayah Konflik
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Friday 10 January 2014

Kisah Pengabdian Seorang Babinsa di Wilayah Konflik


Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Cenggu ini adalah seorang Muallaf. Ia baru masuk Islam pada Oktober 2013 lalu. Sejak saat itu, ayah satu orang anak ini dikenal sebagai muslim yang taat beribadah dan rajin ke masjid. Warga di Dusun tani mulya tempat ia bermukim, mengenalnya sebagai sosok yang familiar, mudah akrab dan punya rasa sosial tinggi.

Sejak pindah dinas dari Irian Jaya ke Bima setahun lalu, jarang sekali ia alpa untuk terlibat dalam setiap hajatan sosial di lingkungannya tinggal. Bahkan jauh sebelum menjadi muslim, ia kerap ikut hadir pada setiap acara taujiah warga yang meninggal. “Pak Gusti punya ‘bakat’ muslim” kata warga Tani Mulya kala itu tentangnya.


Nama lahirnya adalah Gusti Bagus Uliantara dan sekarang dikenal dengan nama Muhammad Agus, akrab dipanggil Pak Agus. Pria kelahiran Singaraja Bali pada 37 tahun silam ini menuturkan pengalamannya membantu warga Cenggu yang sekarang masih dalam kemelut konflik berkepanjangan dengan desa tetangganya tersebut. Berikut adalah penuturannya.

Sebagai akibat dari konflik, hingga kini warga Desa Cenggu belum berani untuk memasuki wilayah Desa Tente yang merupakan pusat perdagangan dan penyedia layanan jasa publik. Sehingga kalau ada warga Cenggu yang masih punya sedikit keberanian dan mempunyai keperluan mendesak terhadap barang dan jasa, Pak Agus biasanya dimintai tolong sebagai ‘Pengawal’ mereka. Dan Pak Agus sendiri merasa tidak tega untuk memenuhi permintaan warga tersebut.

“Sehari kadang lebih dari sekali dimintai tolong. Padahal tugas pokok saya tidak sampai sejauh itu. Membonceng mereka ke Pasar dan Toko di Tente dan menemani mereka belanja.” Katanya sambil tertawa ringan. Syukurnya, selama ia melakukan ‘Tugas Pengawalan’ tersebut, ia tidak pernah menemukan kendala di jalan.

Yang berat menurutnya adalah jika ada warga yang sama sekali tidak berani masuk Tente. Maka ia biasanya menjadi ‘Kurir’ bagi mereka. Ia mengenang pernah suatu hari dia terpaksa mendatangi Kantor Pegadaian Tente untuk menggadaikan perhiasan milik salah seorang warga. Seumur hidupnya ia sendiri tidak pernah menggadaikan sesuatu. Apalagi jika ia membayangkan dirinya dengan Pakaian Dinas harus berada dalam antrian menuju meja Petugas Penaksir barang.

“Apa kata orang, melihat Tentara dengan Pakaian Dinas datang menggadaikan sesuatu. Saya pribadi juga grogi apalagi jika menyangkut nama baik Tentara. Saya sampai keringatan berada dalam ruang pegadaian, padahal ruangan itu ber-AC,” kenangnya.

Tak sampai lama katanya ia duduk dalam ruang pegadaian, ia lantas pulang ke rumahnya untuk mengganti baju dinasnya menjadi pakaian biasa. Dengan begitu, ia pikir tidak akan grogi lagi ikut mengantri. Tapi apa lacur, sesampainya kembali ke ruang pegadaian, ia tetap merasa grogi. Jadinya terpaksa ia menyuruh Satpam Pegadaian untuk mewakilinya menggadaikan perhiasan yang ia bawa. Hasilnya, warga pemilik perhiasan menyambutnya penuh syukur dan rasa terima kasih ketika ia menyerahkan uang gadai tersebut.

Meski dibebani dengan ‘Tugas Tambahan’ oleh Warga Cenggu, Pak Agus merasa lega bisa membantu sesama, lepas dari dirinya sebagai seorang Babinsa. Karena ia yakin, jika ia melakukan sesuatu kebaikan maka akan dibalas dengan kebaikan pula. Tinggal menunggu saja, balasan kebaikan itu datangnya dari siapa, kapan, dan dalam bentuk apa. [Adn]

No comments:

Post a Comment