text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Safari Ramadhan di Woha, Bupati Salurkan Bantuan Masjid Rp. 110 Juta
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Saturday 4 July 2015

Safari Ramadhan di Woha, Bupati Salurkan Bantuan Masjid Rp. 110 Juta

Kecamatan Woha merupakan Kecamatan ke 5 bertepatan dengan hari ke-13 bulan suci Ramadhan menjadi lokasi kegiatan Safari Ramadhan Pemerintah Kabupaten Bima yang dipusatkan di Masjid Al-Ikhlas Rabakodo.

Sebelum shalat Isya dan Taraweh berjamaah, Bupati menyerahkan dana untuk kelanjutan pembangunan masjid Al Ikhlas Rabakodo Sebesar Rp, 100 juta dan Rp. 10 juta untuk rehab masjid Al-Ahmad-Rabakodo. Bantuan lain yang diserahkan adalah insentif petugas masjid Se-Kecamatan Woha dengan total dana Rp. 19,9 juta. Kepada panitia pembangunan Masjid Bupati mengistruksikan untuk perencanaan gambar Masjid dan RAB agar tidak menjadi temuan pemeriksaan".
Bupati Bima Drs. H. Syafrudin H.M. Nur, M.Pd, M.M dalam arahannya mengajak jamaah masjid untuk tidak henti-hentinya mensyukuri nikmat menjalani puasa dan keimanan yang Allah SWT berikan.

Bupati dalam penjelasannya mengatakan, Safari ramadhan yang dirangkaikan dengan sosialisasi Dana Desa yang dilakukan secara marathon dari pagi hingga sore hari berkeliling Kecamatan Woha, dengan mengawali perjalanan dari Desa Talabiu hingga ke desa Nisa dan Tente.

Bupati selanjutnya mencontohkan dana desa di Rabakodo, menurut Bupati "APBdes Rabakodo, untuk diketahui mengacu pada UU nomor 6 tahun 2014 tentang desa, penggunaannya antara lain untuk komponen gaji aparatur pemerintah desa. Artinya perangkat desa mulai dari Kepala Desa, Sekdes, Kepala Urusan, kepala dusun Ketua RT/RW akan diberikan gaji, tidak lagi dalam bentuk tunjangan seperti peraturan sebelumnya".

Sebagai contoh, Dana Desa Rabakodo Rp. 720 lebih juta untuk 3 komponen yaitu gaji, pembangunan desa dan pemberdayaan desa. Kades Rabakodo digaji Rp 3 juta termasuk tunjangan istri dan 3 anak demikiannya untuk Sekdes dan perangkat desa lainnya, semua komponen gaji telah tertera dalam APBDes.

Dengan kucuran dana yang demikian besar, masyarakat diharapkan melaksanakan, menikmati dan merawat pembangunan. Dengan dana ini, pembiayaan pembangunan desa dalam skala kecil menjadi tanggung jawab pemerintah desa, mudah-mudahan dana ini mempercepat pembangunan masing-masing desa. Karena itu, perlu dirumuskan bersama penggunaan anggaran di desa.

Kades beserta jajarannya diharapkan dapat merencanakan dan memanfaatkan dengan baik dana yang ada, "Kades jangan sampai tidak membelanjakan anggaran yang telah disalurkan, bila tidak, maka tahun berikutnya akan dikurangi dari jumlah tahun ini". Terang Bupati.

Sementara itu, penceramah yang juga pengurus MUI Kab Bima H. Abdul Azis H. Anwar, BA, dalam tausiahnya menguraikan, "dalam Al Quran, Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk bekerja dan bagaimana manusia perlu renungkan pilar Islam yaitu Ihsan, "mengabdilah kepada Allah seakan-akan engkau melihat Allah, bila tidak melihatNya, yakinlah Allah melihatmu". Kata penceramah.

H. Abdul Aziz menguraikan, "Pengabdian bukan hanya shalat dan zakat tetapi juga menjalankan semua pekerjaan yang diamanahkan. Kita semua harus menyandarkan apa yang kita kepada Yang Maha Kuasa artinya, pusat orbit kehidupan kita tidak boleh menyandarkan kepada tempat lain".

Manusia mempunyai kecenderungan mencintai dirinya sendiri, bisa berarti diri maupun kelompok. Dalam kehidupan, Allah SWT akan membantu hamba-Nya yang membantu sesamanya. "tidak dianggap mukmin seseorang yang tidak memperhatikan saudara/sesamanya dan bagian persaudaraan itulah yang dibentuk melalui Ramadhan". Terang penceramah.

Puasa juga mendidik agar mempunyai rasa malu dan bila malu hilang dari dalam diri manusia, maka akan menjadi bencana. Apabila Allah hendak menghancurkan suatu kaum maka dicabut rasa malu". Tegasnya.(Humas 01)

No comments:

Post a Comment