text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Hj. Rostiati Dahlan: "Jangan Tidak Sekolah Nak"
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Thursday 2 June 2016

Hj. Rostiati Dahlan: "Jangan Tidak Sekolah Nak"

Foto: Facebook
"Jangan Tidak Sekolah Nak. Anak-anak boleh bekerja membantu orang tua, tetapi jangan sampai lupa belajar". Belajar membuat orang mengetahui setiap proses yang terjadi dari yang sebelumnya belum tahu menjadi tahu, melalui membaca, menulis dan berinteraksi dengan teman di kelas sehingga mendapatkan ilmu dan pengetahuan.

Ini pesan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bima Hj. Rostiati Dahlan, Rabu (1/6) ketika menyempatkan diri menjadi Tutor Program Pengurangan Pekerja Anak dalam rangka Mendukung Program Keluarga Harapan (PPA-PKH) tahun 2016 di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) kecamatan Bolo.

Di sela kesibukan sebagai ketua Tim Penggerak PKK dan Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Bima , Hj. Rostiati yang didampingi Ketua DWP Kabupaten Bima Hj. Winarni H.M Taufik, Kadis Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bima Drs. Ishaka, Hj. Rostiati dengan gaya yang santai dan akrab dengan 40 siswa SD yang berasal dari 6 kecamatan tersebut memberikan motivasi dan penjelasan bahwa sebagai Ketua TP. PKK Kabupaten Bima, maka salah satu tugasnya adalah juga membina anak-anak yang menjadi tanggung jawab Bupati dan Wakil Bupati. 


Hj. Rostiati juga mempersilahkan siswa bercerita tentang pengalamannya. Milan salah seorang anak dari Kecamatan Donggo menceritakan bahwa sebelum memasuki program PPA-PKH, dirinya
berjualan es di sekolah. Sementara salah seorang siswa Islahudin memaparkan, dirinya tidak bisa mengenyam bangku pendidikan sekolah formal karena harus membantu orang tua bercocok tanam. 

Wanita yang akrab disapa Ibu Ros ini menjelaskan, "tugas orang tua memang mencari nafkah buat anaknya. Namun karena adanya keterbatasan ekonomi, maka masih ada di antara anak-anak yang tidak bisa melanjutkan pelajaran karena harus membantu orangtua mencari nafkah.

Untuk itu, Hj.Rostiati tidak henti-hentinya memberikan motivasi kepada para siswa. "Anak-anak tidak boleh putus asa, jangan tidak sekolah, mudah-mudahan di antara kalian ada yang kembali sekolah ke formal dan suatu saat menggantikan Bupati dan Wakil Bupati". Himbaunya.

Di akhir materi, "Ketua Tim Penggerak PKK ini mengharapkan kepada para siswa agar mengedepankan sopan santun didalam pergaulan, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. (humas 01)

No comments:

Post a Comment