Sebanyak 168 desa di Kabupaten Bima, belum satupun dibekali perangkat komputer atau laptop dari pemerintah kabupaten setempat. Padahal, era globalisasi dan informasi ini mengharuskan pemerintah tingkat bawah memiliki sarana dimaksud.
Contohnya, keberadaan 18 desa di Kecamatan Woha yang nota bene dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Bima, satupun belum dibekali sarana IT tersebut. Ironisnya lagi, hampir seluruh aparat desa belum ada yang mengenal bahkan mengoperasikan alat canggih itu.
Kondisi tersebut, memunculkan keprihatinan yang mendalam bagi Komunitas Kampung Media Jompa Mbojo yang dibentuk Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) NTB. Menurut motivator Jompa Mbojo, Bambang Bimawan, kondisi memprihatinkan tersebut perlu mandapat perhatian khusus dari Pemerintah Kabupaten maupun Provinsi. “Sampai kapan aparat pemerintah desa kita dibiarkan gagap tekhnologi (gaptek) seperti ini,” tanya Bambang.
Menurut Bambang, jika saja pemerintah Kabupaten Bima tak mampu mengalokasikan anggaran pengadaan komputer untuk 168 desa, pemerintah setempat bisa mengusulkan anggaran khusus pada pemerintah pusat atau provinsi. “Setidaknya bisa sharing dana lah untuk pengadaan sarana ini. Karena computer itu merupakan sarana penting yang wajib dimiliki oleh kantor. Apalagi instansi pemerintah,” sentilnya.
Dia berharap, pemerintah Kabupaten Bima maupun Provinsi NTB, segera menyikapi fenomena yang terjadi di desa sehingga keluhan serta kesan Gaptek aparat desa di wilayah, dapat terhapus dengan pengadaan sarana dimaksud. “Sangat malu dong jika aparat pemerintah kita tidak kenal computer, jika dibandingkan dengan daerah lain yang mungkin sudah bisa membuat computer,” tandasnya. (MUS)
No comments:
Post a Comment