text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Tak Ada Bibit, Petani di Woha Ngeluh
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Thursday 4 November 2010

Tak Ada Bibit, Petani di Woha Ngeluh

Hampir seluruh petani di Kabupaten Bima, tengah resah. Bibit yang ditunggu-tunggu untuk masa tanam musim tanam pertama, belum juga ada kepastian akan di drop Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Bima.
Seperti halnya dikeluhkan Ahmad, salah seorang petani asal Desa Risa Kecamatan Woha. Dia dan sejumlah petani lainnya resah dengan kondisi dan keberadaan bibit yang sama sekali tidak ada kejelasan pendistribusiannya.
Sementara persiapan masa tanam pertama atau persemaian bibit, mestinya sudah dan sedang dilakukan. Seharusnya kata mereka, bibit sudah diterima pihaknya bulan yang lalu, sehingga persiapan lahan pun persemaian sudah dapat dilakukan.
Menanggapi keresahan petani atas keterlambatan suplay bibit, Kadis Pertanian Kabupaten Bima, Ir Nurdin, mengaku keresahan petani atas keterlambatan itu, wajar. Tetapi dirinya beraharap agar tidak terlalu khawatir. Nurdin, memastikan dalam waktu seminggu kedepan (15-30 Nopember), pihaknya akan segera mendrop bibit di sejumlah wilayah Kabupaten Bima.Dijelaskannya, dinas sudah berkirim surat pada pihak penyuplay (PT Sangiang Sri) selaku Publik Service Obligasi (PSO) penyuplay. Untuk segera mendistribusikan bibit di wilayah Kabupaten Bima, dengan alasan kebutuhan bibit sudah sangat mendesak. Sebab masa tanam pertama sudah saatnya dilakukan para petani di Kabupaten Bima. “Insya Allah secepatnya, bibit akan dibagikan pada petani di wilayah Kabupaten Bima,” ujar Nurdin.
Keterlambatan suplay bibit, sebebanrnya lebih disebabkan karena perubahan cuaca dan iklim (anomaly), yang tentu saja berdampak pada perubahan pola dan waktu tanam. Bayangkan saja kata dia, rencana tanam awal tahun ini (2010) banyak yang berubah. Hingga berdampak pula pada hasil yang dicapai yang tidak sesuai dengan rencana dan target awal. Seperti tanaman bawang, ujarnya, untuk tahun tanam kali ini, mengalami penurunan hasil yang signifikan.
Dilain hal, pihaknya tengah mengusulkan pada pemerintah pusat, agar bibit dapat disuplay dari hasil penangkar bibit lokal, yang tentunya telah di uji oleh Bali Program Sertifikasi Benih ( PBSB). Sebanyak 100 ton. Hal ini dilakukan jelasnya, sebagai bentuk mempermudah dan mempercepat distribusi bibit di daerah Kabupaten Bima. sehingga tidak mesti menunggu bibit yang di drop pusat.
Harapannya pada petani, sembari menunggu distribusi bibit, hendaknya, persiapan tanam sudah dilakukan. Semisal pembersihan gulma yang ada di sawah, pun pemagaran ladang yang akan di jadikan lahan tanam. Serta diharapkan pula, waktu tanam, harus dikoordinasikan dan dikomunikasikan, baik oleh gabungan petani pemakai air dan Gapoktan. Karenanya, sering kali masalah air, menjadi kendala yang dihadapi pertani di lapangan.(BIM)

No comments:

Post a Comment