Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi NTB bersama Pengurus Daerah PGRI Kabupaten Bima, sosialisasikan pendirian Bank Guru (11/12) di gedung Paruga Na’e Kecamatan Woha.
Kegiatan tersebut diikuti seluruh Kepala Cabang Dinas DIKPORA dan jajaran Pengurus Kecamatan PGRI serta sekitar 700 orang guru penerima tunjangan sertifikasi se-Kabupaten Bima.
Drs. Saptadi Akbar, Sekretaris Umum Pengurus PGRI Provinsi NTB, dihadapan undangan memaparkan, NTB merupakan salah satu dari 6 (enam) provinsi yang dipilih sebagai pilot project pendirian Bank Guru yang dikelola PT. Sejahtera Guru Indonesia (PT. SGI).
Katanya, pendirian Perseroan Terbatas itu berdasarkan hasil Kongres PGRI ke XX tahun 2008 kemudian disyahkan pada Konkernas II PGRI di Balikpapan, Januari 2010. Bank Guru berbentuk seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang modalnya bersumber dari para guru, dosen dan tenaga pendidik lainnya dengan cara membeli saham pada bank tersebut.
Dijelaskannya, sistem kerja serta tenaga yang diberdayakan pada bank guru itu, melibatkan tenaga yang berkompeten di bidang perbankan dan perekonomian dibawah bimbingan dan arahan langsung Bank Indonesia. “Jika ada putra-putri dari kalangan guru yang berkompeten dalam bidang ini boleh saja menjadi karyawan bank, namun harus melewati penjaringan yang dilaksanakan langsung oleh Bank Indonesia.
Menurutnya, pemodal yang telah membeli saham pada bank guru, tidak perlu merasa khawatir karena Bank Indonesia akan menjamin seluruh modal yang telah ditanamkan untuk dikembalikan sepenuhnya. (BIM)
Kegiatan tersebut diikuti seluruh Kepala Cabang Dinas DIKPORA dan jajaran Pengurus Kecamatan PGRI serta sekitar 700 orang guru penerima tunjangan sertifikasi se-Kabupaten Bima.
Drs. Saptadi Akbar, Sekretaris Umum Pengurus PGRI Provinsi NTB, dihadapan undangan memaparkan, NTB merupakan salah satu dari 6 (enam) provinsi yang dipilih sebagai pilot project pendirian Bank Guru yang dikelola PT. Sejahtera Guru Indonesia (PT. SGI).
Katanya, pendirian Perseroan Terbatas itu berdasarkan hasil Kongres PGRI ke XX tahun 2008 kemudian disyahkan pada Konkernas II PGRI di Balikpapan, Januari 2010. Bank Guru berbentuk seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang modalnya bersumber dari para guru, dosen dan tenaga pendidik lainnya dengan cara membeli saham pada bank tersebut.
Dijelaskannya, sistem kerja serta tenaga yang diberdayakan pada bank guru itu, melibatkan tenaga yang berkompeten di bidang perbankan dan perekonomian dibawah bimbingan dan arahan langsung Bank Indonesia. “Jika ada putra-putri dari kalangan guru yang berkompeten dalam bidang ini boleh saja menjadi karyawan bank, namun harus melewati penjaringan yang dilaksanakan langsung oleh Bank Indonesia.
Menurutnya, pemodal yang telah membeli saham pada bank guru, tidak perlu merasa khawatir karena Bank Indonesia akan menjamin seluruh modal yang telah ditanamkan untuk dikembalikan sepenuhnya. (BIM)
No comments:
Post a Comment