Tahun Baru Islam 1432 H tahun 2010 di Kabupaten Bima, tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Kondisi sepi tampak disemua wilayah. Suara adzan, takbir maupun nuansa keislaman lain yang kerap digaungkan pada penyambutan malam 1 Muharram, sedikitpun tak terdengar.
Ketua Remaja Masjid Al Furqan Woha, Khairil Anwar, S.Pd, mengakui tak menyambut Tahun Baru Hijriah ini dengan kemeriahan. Pihaknya hanya mengeluarkan seruan kepada warga kampung untuk berzikir dan menyerukan Asma Allah di tempat masing-masing. “Kami hanya mengumumkan kepada warga kampung untuk menyambut Tahun Baru Islam dengan Zikir,” aku Khairil.
Pada Tahun sebelumnya, aku dia, mereka menyambut malam 1 Muharam dengan kegiatan takbir keliling yang melibatkan para pemuda di Desa Naru, Nisa dan Tente. “Alasan mendasar kami khususnya di Woha tidak mengagendakan kegiatan ini, menyusul putusnya komunikasi dengan Pengurus Masjid Besar di Woha dan PHBI serta pemerintah kecamatan,” akunya.
Mereka berkehendak, kegiatan seperti itu tidak saja dimunculkan oleh mereka, namun ada inisiatif dari komponen terkait lainnya seperti Pemerintah Kecamatan, PHBI ataupun pihak-pihak lain. “Kami sangat sadar bahwa agenda seperti ini patut dan wajib dilaksanakan. Namun kami ingin tahu, apakah ada komponen lain selain kami yang berniat melaksanakan acara-acara sepertin ini,” sorotnya.
Camat Woha Drs Dahlan yang ditanyai, mengaku teledor dan khilaf tak mengagendakan kegiatan penyambutan 1 Muharram. Dia berdalih, hal tersebut luput dari agenda karena pihaknya tengah sibuk dengan persiapan Musabaqah Qur’an (MQ) tingkat Kecamatan Woha yang tak lama lagi dihelat. “Kami sadar akan kealpaan kami,” singkatnya. (Zul)
No comments:
Post a Comment