Banjir yang melanda empat desa di Kecamatan Sape baru-baru ini, juga berbuntut pada mandegnya aktivitas belajar-mengajar. Beberapa sekolah di kecamatan setempat, terpaksa libur lantaran gedungnya masih dipenuhi lumpur.
Sekolah-sekolah dimaksud yakni, SDN 3 Sape, MTs Darussakinah, SDN Inpres Sangia, SMP 4 Sape dan SMAN 2 Sape. Selain dipenuhi lumpur, sebagian besar fasilitas sekolah rusak.
Kepala SDN 3 Sape, Arifin, Spd yang ditemui di sekolah setempat mengatakan, akibat banjir bandang pagar tembok sepanjang 20 meter jebol, perpustakaan hancur dan semua fasilitas dan ruangan KBM dipenuhi lumpur. “Sudah 3 hari kami melakukan pembersihan sekolah, namun lumpurnya masih menumpuk,” akunya.
Kepala SMPN 4 Sape Fahriel Maaruf, Spd mengaku, banjir tersebut merusak pagar sekolah sepanjang 300 meter, merusak pagar besi 200 meter, 7 unit computer, termasuk mesin foto copy dan server internet wi-fi, 2 Unit TV, mesin laminating. Bahkan, 100 buah kursi dan meja di bawa air. “Kami hanya bisa selamatkan satu unit laptop.
Diakuinya, untuk pelaksanaan Ujian Negara (UN), pihaknya menggunakan gedung SMAN 1 Sape. Penggunaan fasilitas tersebut telah dilaporkannya pada Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan olah Raga Kabupaten Bima. “Sebenarnya ada siswa SMPN 7 Sape yang ikut ujian di SMPN 4 Sape, karena Musibah terpaksa mengikuti ujian di SMPN 3 Sape. Akibat bencana ini kami mengalami kerugian sebesar Rp500 juta lebih,” akunya. (Joe)
No comments:
Post a Comment