text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Gaji Guru Tidak di Bayar Ketua Umum PGRI Kabupaten Bima Beraksi
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Thursday 10 November 2011

Gaji Guru Tidak di Bayar Ketua Umum PGRI Kabupaten Bima Beraksi


Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bima, tidak tinggal diam terkait permasalahan tidak terimanya gaji bagi para Guru dan pegawai yang ada di Kecamatan Belo. Demikian pengakuan Ketua PGRI kabupaten Bima Drs. A. Zubair HAR M.Si, di hadapan ratusan guru peserta seleksi Atlet yang akan mewakili PGRI kabupaten Bima di ajang porseni PGRI tingkat NTB.

Ketua PGRI tidak akan berdiam diri terhadap masalah itu, dirinya tidak menginginkan ada korban yang lain. Jangan di sama ratakan, bila ada yang tidak membayar tagihan yang lain tidak boleh jadi korban. “ Saya sudah menyarankan agar Ketua PK PGRI Belo segera melaporkan kasus pemotongan gaji guru oleh oknum mantan Bendahara,” ujar Zubair.

Selaku ketua, katanya, begitu mendengar jeritan para guru di Belo yang hingga seminggu belum terima gaji langsung mendatangi pihak Bank. Kedatangan ke bank seperti Bank NTB sudah 3 kali, bahkan dirinya mengancam Bank apabila tidak di bayarkan gaji maka PGRI akan turun melaksanakan demo. “saya sudah tiga kali mendatangi pihak Bank, dan sekarang saya dengar gaji guru di Belo sudah di bayarkan,” aku  Zubair.


Kahadiran di Bank selain untuk klarifikasi permasalahan, juga ada manfaat lain. Berkat kedatangan ke bank, maka dirinya mengetahui bahwa ada guru yang pinjam uang di Bank itu lebih dari satu Bank. Oleh karena itu, dirinya mengharapkan agar para guru kalau mau pinjam uang di Bank agar di perhatikan kemampuan bayar. Jangan sampai ada guru yang tak mampu membayar, sehingga akan menjadi beban bendahara yang ada di UPT Dikpora. Jadi, amanat itu tidak di tujukan kepada guru yang ada di Kecamatan Belo saja.  Akan tetapi, untuk seluruh guru yang kebetulan hadir untuk mengikuti seleksi calon atlit PGRI Kabupaten Bima. “Saya imbau kepada semua guru, kalau mau pinjam Bank sebaiknya di perhatikan kemampuan untuk membayar,” ingatnya yang di amini Amiruddin S.Pd, M. Si. selaku sekjen PGRI kabupaten Bima.

Selain itu memperjuangkan nasib guru PNS, paparnya, pihak PGRI sekarang tengah memperjuangkan hak para guru sukarela agar memperoleh insentif dari Pemerintah Pusat. Perjuangan itu, katanya, sudah mendekati final tinggal do’a para guru sukarela yang ikut membantu agar apa yang diperjuangkan PGRI bisa sukses. Peringatan oleh Ketua PGRI yang juga sebagai Kepala Dinas Dikpora kabupaten Bima, agar kedepan tidak ada lagi muncul persoalan yang sama seperti masalah di Belo akan muncul di Kecamatan yang lain. Hal itulah yang tak diharapkan ataupun diinginkan pihak PGRI Kabupaten Bima.  

Selain memantau seleksi atlit Porseni PGRI, Ketua PGRI Kabupaten Bima juga melantik pengurus pengganti antar waktu PGRI Kecamatan Belo,  Bolo, Palibelo dan Wawo. Pengurus yang di lantik antar waktu itu akan bekerja hingga 2014 mendatang. (Ory)  

No comments:

Post a Comment