text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Pengawasan Pupuk dan Peningkatan Penerimaan PBB Jadi Fokus Rakor Camat Palibelo
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Tuesday 3 January 2012

Pengawasan Pupuk dan Peningkatan Penerimaan PBB Jadi Fokus Rakor Camat Palibelo


Pengawasan terhadap peredaran maupun pendistribusian  pupuk menjadi pusat perhatian pemerintah Kecamatan Palibelo dan UPT Pertanian, di samping  evaluasi kinerja pada tahun 2011 yang lalu. Itulah hasil rapat koordinasi Camat beserta seluruh KUPT, Kades, Sekdes, kepala KUA dan Kepsek mulai dari TK  hingga SMA. Rapat koordinasi itu, dilangsungkan Senin (2/1) kemarin di aula kantor camat setempat. Rapat itupun di pimpin langsung Drs. Zainuddin H Usman selaku Camat Palibelo.

Dijelaskannya, bahwa setiap awal bulan di laksanakan rapat koordinasi. Namun sebelumnya dilaksanakan dulu apel gabungan, ketentuan itu sudah berlangsung lama sejak camat terdahulu. “Setiap awal bulan dilaksanakan apel gabungan, dan dilanjutkan dengan rapat koordinasi yang di ikuti oleh seluruh kepala dinas dan jawatan serta kades dan sekdes se palibelo,” jelas Zainuddin.


Lanjutnya, dalam agenda rapat itu juga di bahas dan mengevaluasi kinerja aparat  baik programnya maupun tingkat kedisiplinannya. Dari hasilnya, dapat di ketahui bahwa pada tahun 2011 lalu tidak ada masalah yang masuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB) baik penyakit ataupun yang lain. Sedangkan tingkat kriminalitas, berlangsung relative normal atau sangat rendah intensitasnya. Selain itu, disamping pengawasan pupuk ada juga yang menjadi fokus perhatian seperti pajak Bumi dan bangunan (PBB).  Untuk menerimaan PBB, di ingatkan kades dan sekdes untuk bekerja secara maksimal. Penerimaan sektor pajak akan membantu kelanjutan pembangunan yang ada di Bumi Mbojo ini, “kami juga akan melakukan program penghijauan di depan kantor masing masing, baik kantor desa maupun sekolah-sekolah. Sedangkan bibit yang akan di tanam di sediakan oleh UPT Kehutanan,” jelas mantan Sekcam Palibelo itu.

Sedangkan Kepala UPT Pertanian Arifin, mengatakan bahwa lahan baku sawah di wilayah Kecamatan palibelo mencapai 1930 Hektar. Yang sudah di tanam sekarang baru mencapai 80 persen dari lahan baku itu, dan yang jelas dalam minggu ini akan selesai. “Lahan sawah baru ditanam delapan puluh persen, tapi dalam minggu ini akan selesai di tanam. Tinggal di lahan sawah yang ada di sepanjang jalan lintas Talabiu – Dore,” terang Arifin, Senin kemarin di ruang kerjanya di Teke.

Lanjutnya, masyarakat petani yang ada wilayah Kecamatan Palibelo banyak menanam padi jenis Ciherang dan Cigelis serta ada juga IR 46. Adapun persoalan Pupuk, cukup tersedia. Sehingga di harapkan agar para penjual pupuk tidak  menjualnya di atas harga HET terutama pupuk yang bersubsidi. Pupuk bersubsidi untuk jenis urea harga HET nya hanya Rp 80 Ribu, sedangkan TSP seharga Rp 90 Ribu dan NPK seharga Rp. 115 Ribu. “kami menghimbau agar pupuk bersubsidi tidak di jual di atas harga HET dan tidak di jual ke luar desa masing – masing,” harap Arifin. (Orys)

No comments:

Post a Comment