text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Dimarahi Orang Tua, Pelajar Nekat Minum Racun
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Sunday 5 February 2012

Dimarahi Orang Tua, Pelajar Nekat Minum Racun


Tak tahan di marahin orang tua, Finarti (12)  warga Desa Soki dan pelajar salah satu SMP di Kecamatan Belo minum Lindomin. Saat sekarang siswi itu masih di rawat di Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM) Desa Ngali Kecamatan Belo.

Menurut Akbar, Kakek Finarti, yang di temui Sabtu (4/2) saat menunggu di PKM Ngali menceritakan kronologisnya. Pada hari Jum’at Finarti tidak masuk sekolah, karena membantu keluarga untuk menyiangi padi di sawah. Namun sebelumnya, Akbar, mengatakan bahwa Finarti, lebih banyak tinggal bersamanya. Mengingat Finarti cucunya, maka selalu di manjakan. Setiap yang di minta selalu di penuhi oleh kakek dan nenek. “Finarti tinggal bersama kami (Kakek dan nenek. Red), sehingga  selalu di manjakan. Dan jarang kami memarahinya,” ungkap Akbar.


Selanjutnya, hari Jum’at (3/2) Finarti tidak masuk sekolah. Finarti juga pada saat itu tidak memberitahukan baik kami maupun kedua orang tuanya mengapa tidak sekolah bahkan pergi membantu keluarga untuk menyiangi padi pun tidak di beritahukan. Sehingga baik kami dan orang tuanya bertanya kemana perginya, padahal hari sudah sore. “Setelah waktu Asar, terlihat oleh kedua orang tuanya. Dan menanyakan dari mana, dan kenapa tidak sekolah,” cerita Akbar, sambil mengelus rambut Finarti yang tengah tertidur disampingnya.

Lanjutnya, sepertinya Finarti tidak menerima pertanyaan kedua orang tuanya. Bahkan kedua orang tuanya memarahinya, sehingga Finarti turun dari rumah dan pergi  ke salah satu rumah bibinya. “ Tak lama kemudian sekitar pukul 5 sore geger di Soki bahwa Finarni minum racun, kami sangat kaget dan langsung menuju ke rumah bibinya untuk melihat kebenarannya,” cerita Akbar.

Setelah sampai di rumah bibinya itu, cerita Akbar, langsung kami gotong dan antar ke PKM Ngali  dan kini sudah lumayan walaupun masih terasa gatal kerongkongannya. Makan dan minumpun, sudah bisa dilakukannya.

Sementara itu dr. Eni Andriani selaku dokter yang menangani hal itu mengatakan, perbuatan Finarti yang tidak kerima omelan orang tuanya dengan cara mencoba mengakhiri hidup dengan minum carun berupa Lindomin, tidak parah. Akibatnya, tidak membahayakan dirinya. Karena memang yang di minum itu hanya sedikit. “Kondisinya sudah baik, namun masih perlu perawatan, tidak berbahaya, kok” tandas Eni (Orys)

No comments:

Post a Comment