Hujan deras yang mengguyur kecamatan Woha dan sekitarnya sejak Selasa (6/3)
lalu, mengakibatkan meluapnya banjir di pekarangan rumah warga Desa Nisa dan
Naru Kecamatan Woha. Bahkan, jalur jalan lintas Tente-Cenggu, tergenang banjir
setinggi lutut orang dewasa.
Selain masuk pekarangan rumah warga dan mengganggu arus lalu lintas, banjir yang tak tertampung Dam Pelaparado tersebut juga merusak sekitar puluhan hektar sawah di Desa Nisa dan Naru Kecamatan Woha, sejak Rabu dini hari hingga Kamis (8/3). Jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, terlihat turun langsung di lokasi banjir pada Rabu (7/3), guna menyedot langsung air yang menggenangi rumah serta sawah milik warga Desa Naru dan Nisa.
Selain itu, Kamis kemarin, anggota DPRD Kabupaten Bima juga turun ke lokasi, untuk melihat langsung kondisi sungai di sepanjang Desa Naru. Saat itu, Dra. Mulyati, anggota DPRD Kabupaten Bima yang didampingi Fahrirrahman, ST langsung merekomendsikan kepada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima untuk melakukan pengerukan sungai tersebut.
Menurut Mulyati dan Fahrirrahman, sungai tersebut sangat sempit dan rentan meluapnya air jika hujan terus mengguyur di wilayah setempat. Apalagi kalau banjir yang dating dari Parado dan sekitarnya, tak mampu dibendung oleh Dam Pelaparado. “Keberadaan suangai ini harus secepatnya dikeruk, agar air mengalir deras. Kondisinya sangat sempit dan cepat sekali meluap hngga ke pemukiman warga,” tegasnya. (Joe)
No comments:
Post a Comment