text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Jompa Mbojo Motivasi IRT Kembangkan Keterampilan
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Thursday 29 March 2012

Jompa Mbojo Motivasi IRT Kembangkan Keterampilan


Komunitas Kampung Media Jompa Mbojo yang berlokasi di Kecamatan Woha, memotivasi Ibu Rumah Tangga (IRT) di Desa Naru kecamatan setempat untuk mengembangkan keterampilan yang pernah ditekuni para ibu.
Berlokasi di Rombong milik Nurmi, warga Desa Naru, Sabtu (24/3) motivator KM. Jompa Mbojo, Junaidin, hadir di tengah para ibu memaparkan pentingnya mengembangkan keterampilan dalam kehidupan, karena dengan keterampilan dimiliki, akan bisa menambah pendapatan.
Junaidin, menegaskan, daripada para ibu duduk ngumpul yang tak bermanfaat dan hanya gosipin orang lain, akan jauh lebih baik mengembangkan keterampilan apa saja yang bisa dimiliki. “Kehidupan akan lebih baik jika dalam sehari kita selipkan aktivitas yang bisa membuahkan hasil,” saran Joe, sapaan akrabnya.

Berbagai pemaparan yang disampaikan Joe, menarik minat beberapa ibu untuk memulai mengembangkan keterampilan yang dimilikinya. Contohnya, Nurmi H. Tasrif yang trampil dalam membuat jajan pastel (Jalangkote). “Sebenarnya saya sudah lama memiliki keterampilan membuat aneka kue. Tapi terhambat modal. Sekarang saya berusaha menggunakan modal seadanya untuk memulai mengembangkan keterampilan ini,” ucap Nurmi.
Sementara Nurafni, mengaku memiliki keterampilan membuat pot bunga dan berbagai aneka hiasan rumah dari bahan plastic seperti bekas ember dan lainnya. Keterampilan bukan tidak bisa dikembangkannya, namun dia tak bersembangt melakukan karena tidak adanya wahana atau kelompok kerja. “Kalau membuat sendiri kerajinan itu, tak bersemnagt,” selorohnya. 
Beda lagi dengan Sry. Keterampilan pembuatan Salome yang ditekuninya saat ini, agak sulit ia kembangkan karena terhambat modal. Diakui Sri, usaha kecil yang dijalaninya itu sebenarnya sangat bisa berkembang jika ada pemodal atau bantuan pemerintah untuk menambah modal. “Solusi yang bisa kami tempuhi saat ini hanya bisa pinjam pada rentenir,” akunya.
Diakhir pertemuan tersebut, Motivator KM. Jompa Mbojo menyarankan kepada para ibu untuk membentuk kelompok agar usaha atau keterampilan mereka bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui dana pengembangan usaha kecil. Karena dalam APBD Kabupaten Bima dan Provinsi NTB teralokasi dana tersebut. (Nisa)

No comments:

Post a Comment