text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Warga Naru Kesulitan dapat Mitan
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Thursday 29 March 2012

Warga Naru Kesulitan dapat Mitan

Terhitung lebih kurang satahun lamanya, warga Desa Naru Kecamatan Woha, kesulitan mendapatkan minyak tanah (Mitan). Padahal, di desa setempat terdapat enam pengecer Mitan yang mendapat ijin resmi dari PT.Tanone Jaya sebagai agen resmi Pertamina.
Informasi yang diperoleh dari warga Desa Naru, kesulitan mendapatkan Mitan bukan karena langka atau adanya penimbunan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Mitan oleh pengecer. Namun, sebagian pengecer ‘berulah’ dengan menjual Mitan kepada warga lain yang berada di luar desa. Bahkan, diperoleh informasi bahwa sebagian Mitan dibawa ke luar kota.
Pada saat aksi demonstrasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh massa di Bandar Udara Palibelo dan Perempatan Desa Talabiu, Selasa (27/3) kesulitan warga mendapatkan Mitan semakin menjadi. Pasalnya, Mobil tangki pengangkut BBM Minyak Tanah yang menuju Desa Naru dan sekitarnya, tak bisa melintas jalur Bima-Tente karena dihadang pendemo.

Pantauan Jompa Mbojo, jirigen dan botol Mitan di salah satu pengecer menumpuk. Antrian tempat Mitan tersebut ternyata, tidak saja disimpan pada hari itu (Selasa,red). Namun tiga hari sebelumnya, para pelnggan Mitan di masing-masing pengecer sudah lebih awal menyimpan jirigen dn botolnya.
Menurut H. Arajak M.Ali, salah satu pengecer resmi Mitan di Desa Naru Kecamatan Woha, agen resmi Tanone Jaya yang biasanya mengantarkan jatah untuknya setiap pecan, ternyata Selasa kemarin agak telat masuk. “Setiap Selasa pagi kami diantarin Mitan oleh PT.Tanone Jaya. Tapi Selasa hari ini kami belum didatangi agen resmi Mitan. Mungkin mobil pengangkut Mitan terhalang aksi demo,” katanya.
Soal kelangkaan Mitan, H. Arajak mengakuinya dan hal tersebut sudah berlangsung lama. Dikatakannya, pada setiap pekan, pihaknya hanya dijatahi dua drum dari agen resmi. “Jatah dua drum dari Tanone Jaya tidak mencukupi jumlah pelanggan kami. Untungnya, untu menjual Mitan ini kami bisa menyaisatinya, dengan membatasi jumlah liter kepada para pelanggan,” tandasnya. (BIM)

No comments:

Post a Comment