Ilustrasi |
Tahun ini, Bidang
Budidaya Dinas Peternakan Kabupaten Bima menerima kebanjiran proposal
untuk program Penyelamatan Sapi Betina Produktif (PSPB) dan program
Insentif Penyelamatan Sapi Betina Produktif (IPBP). Dari kedua program
itu, dinas setempat sudah menerima proposal dari berbagai kecamatan
mencapai 500 proposal.
Kepala Bidang Budidaya Dinas Peternakan, Ir. Rusdi, Sabtu (31/4) mengatakan, kecamatan yang paling banyak mengajukan proposal yakni, Kecamatan Donggo yang mencapai 50 proposal, menyusul Kecamatan Monta 45 proposal, diikuti Madapangga 35 proposal. Sedangkan kecamatan lainnya tidak sebanyak tiga kecamatan tersebut.
Kata dia, setelah menerima semua proposal, tim tekhnis menindaklanjutinya dengan survei dan identivikasi kelompok. “Dari proposal yang sudah masuk, setengahnya sudah disurvei dan diidentifikasi oleh tim tekhnis. Dan sudah diserahkan ke Dinas Peternakan Provinsi NTB”, akunya.
Kepala Bidang Budidaya Dinas Peternakan, Ir. Rusdi, Sabtu (31/4) mengatakan, kecamatan yang paling banyak mengajukan proposal yakni, Kecamatan Donggo yang mencapai 50 proposal, menyusul Kecamatan Monta 45 proposal, diikuti Madapangga 35 proposal. Sedangkan kecamatan lainnya tidak sebanyak tiga kecamatan tersebut.
Kata dia, setelah menerima semua proposal, tim tekhnis menindaklanjutinya dengan survei dan identivikasi kelompok. “Dari proposal yang sudah masuk, setengahnya sudah disurvei dan diidentifikasi oleh tim tekhnis. Dan sudah diserahkan ke Dinas Peternakan Provinsi NTB”, akunya.
Untuk setengahnya, Rusdi mengakui, hingga saat ini tim tekhnis masih terus melakukan survei dan identifikasi, kemudian akan berakhir pada waktu yang ditetapkan Dinas Peternakan Provinsi. “Kapan berakhirnya kami belum tahu. Namun yang pasti, kami terus melakukan survei hingga semuanya selesai dan diserahkan ke Dinas Peternakan Provinsi”, jelasanya.
Di provinsi, selanjutnya akan menetapkan siapa dari semua kelompok yang memasukan proposal untuk menjalankan dua program tersebut. “Kami di sini tidak bisa mengintervensi penetapan dari provinsi karena itu hak mereka yang memutuskan kelompok mana yang menjalankan program ini. Tentu, kelompok yang sudah mendapatkannya, tidak akan diberikan lagi”, tambahnya.
Ditanya jumlah kelompok yang akan diambil untuk menjalankan dua program tersebut? Rusdi mengaku, dari rencana, untuk program PSPB sebanyak lima kelompok, kemudian untuk IPBP sebanyak 20 kelompok. “Jatah kita untuk tahun ini secara keseluruhan hanya 25 kelompok”, terangnya. (MUS)
No comments:
Post a Comment