Distribusi air bersih oleh Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Woha, hingga kini belum lancar. Kondisi tersebut
memunculkan keluhan dari pelanggan perusahaan milik daerah tersebut. Selain
kesulitan mendapatkan air bersih, warga nyaris bentrok lantaran saling berebutan
air.
Warga Desa Talabiu, Fidaris
mengeluhkan macetnya distribusi air. Kata dia, kondisi demikian sudah
berlangsung hamper sebulan dan seolah tidak ada perhatian dari PDAM setempat.
Padahal, kebutuhan air bersih sangat vital. “Kami di desa ini hanya
mengandalkan air bersih dari PDAM. Kaloi macetnya sampai sebulan, kami dapatkan
air bersih darimana,” heran Fidaris
Kondisi serupa juga terjadi di
Desa Belo Kecamatan Palibelo. Warga setempat, berebutan air bersih yang
didistribusikan PDAM. Parahnya rebutan air tersebut nyaris terjadi kericuhan karena
masing-masing warga memegang selang dari mobil tangki milik Dinas Pekerjaan
Umum Kabupaten Bima.
Sejak sepuluh hari lalu, Warga
Desa Belo Kecamatan Palibelo tak bisa menikmati air bersih. Pasalnya, air dari
sumur bor PDAM tak mengalir. Tidak ada pemberitahuan yang jelas dari pihak PDAM
hingga berapa lama air tidak mengalir.Warga kesulitan mendapatkan air bersih
untuk minum, mencuci bahkan untuk wudhu. Sebagian masyarakat terpaksa
menggunakan air sumur, bahkan terpaksa membuat sumur bor dikarenakan air PDAM
kerap macet tiap bulan. Tak hanya itu, air juga kerapkali keruh. Warga setempat
berencana berunjuk rasa ke kantor PDAM Woha jika air tak jua mengalir.
Salah seorang warga, Fatimah mengatakan,
air PDAM macet sejak 10 hari yang lalu. Ia terpaksa mengambil air di sumur
tetangga sejauh 20 meter guna mendapatkan air untuk mandi dan memasak. Ia
bahkan masih menumpuk pakaian kotor karena tidak ada air untuk mencuci. Air
PDAM kerap macet tiap bulanm, bahkan berwarna kecoklatan layaknya air sungai.
“warga di sini banyak yang bor air karena PDAM sering macet,” ujarnya. BIM
No comments:
Post a Comment