text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: PDAM Woha Macet, Warga Rebutan Air Tangki
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Saturday 14 April 2012

PDAM Woha Macet, Warga Rebutan Air Tangki

Distribusi air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Woha, hingga kini belum lancar. Kondisi tersebut memunculkan keluhan dari pelanggan perusahaan milik daerah tersebut. Selain kesulitan mendapatkan air bersih, warga nyaris bentrok lantaran saling berebutan air.
Warga Desa Talabiu, Fidaris mengeluhkan macetnya distribusi air. Kata dia, kondisi demikian sudah berlangsung hamper sebulan dan seolah tidak ada perhatian dari PDAM setempat. Padahal, kebutuhan air bersih sangat vital. “Kami di desa ini hanya mengandalkan air bersih dari PDAM. Kaloi macetnya sampai sebulan, kami dapatkan air bersih darimana,” heran Fidaris
   
Kondisi serupa juga terjadi di Desa Belo Kecamatan Palibelo. Warga setempat, berebutan air bersih yang didistribusikan PDAM. Parahnya rebutan air tersebut nyaris terjadi kericuhan karena masing-masing warga memegang selang dari mobil tangki milik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima.
Sejak sepuluh hari lalu, Warga Desa Belo Kecamatan Palibelo tak bisa menikmati air bersih. Pasalnya, air dari sumur bor PDAM tak mengalir. Tidak ada pemberitahuan yang jelas dari pihak PDAM hingga berapa lama air tidak mengalir.Warga kesulitan mendapatkan air bersih untuk minum, mencuci bahkan untuk wudhu. Sebagian masyarakat terpaksa menggunakan air sumur, bahkan terpaksa membuat sumur bor dikarenakan air PDAM kerap macet tiap bulan. Tak hanya itu, air juga kerapkali keruh. Warga setempat berencana berunjuk rasa ke kantor PDAM Woha jika air tak jua mengalir.
Salah seorang warga, Fatimah mengatakan, air PDAM macet sejak 10 hari yang lalu. Ia terpaksa mengambil air di sumur tetangga sejauh 20 meter guna mendapatkan air untuk mandi dan memasak. Ia bahkan masih menumpuk pakaian kotor karena tidak ada air untuk mencuci. Air PDAM kerap macet tiap bulanm, bahkan berwarna kecoklatan layaknya air sungai. “warga di sini banyak yang bor air karena PDAM sering macet,” ujarnya. BIM

No comments:

Post a Comment