text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Sarana Wall Climbing sekedar Lambang FPTI?
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Sunday 6 May 2012

Sarana Wall Climbing sekedar Lambang FPTI?


Sangat disayangkan keberadaan sarana panjat tebing (wall climbing) yang dibangun disamping gedung Paruga Na’E Kecamatan Woha. Sarana papan panjat yang dibangun dengan dana yang tidak sedikit itu tidak mampu dimanfaatkan secara maksimal oleh pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Bima. Papan Panjat itu sekarang hanya menjadi lambang kegagahan bagi FPTI tanpa mampu menunjukkan eksisnya olahraga panjat tebing.
Padahal, Kabupaten Bima banyak menyimpan bibit-bibit atlet panjat tebing, sebut saja Hamdin, pemanjat asal Kecamatan Sanggar yang sudah banyak memetik pengalaman ke luar daerah. Namun atlet-atlet tersebut tidak dapat diakomodir oleh FPTI Kabupaten Bima.

Bambang, ketua Rosita Climbing Club Bima, mengaku, tidak mengetahu persis keberadaan pengurus FPTI Kabupaten Bima. Kalaupun para pengurus FPTI Kabupaten Bima tersebut tidak mampu menjalankan tugas sebagai pengurus, mereka siap menjadi pengurus baru untuk memajukan olahraga panjat tebing bagi Kabupaten Bima.
Menurutnya, keberadaan sarana panjat tersebut disayangkan pula oleh pegiat-pegiat panjat tebing Kabupaten Dompu. Seperti dikemukakan Ahmad Rifaid, pada Lomba Panjat Tebing tingkat nasional beberapa hari lalu di Dompu, tidak ada satupun perwakilan dari FPTI Kabupaten Bima, hanya saja ada peserta dari kalangan Mahasiswa Pecinta Alam salah satu kampus di Kabupaten Bima yang mewakili organisasinya.
“Sangat disayangkan. Sarana pendukung sangat memungkinkan, tetapi tak didukung oleh atletnya. Saya rasa minimnya atlet panjat tebing di Kabupaten Bima karena tak adanya koordinasi serta tidak seriusnya pengurus FPTI,” duganya. BIM

No comments:

Post a Comment