Ilustrasi |
Sekitar 80 persen pengendara sepeda motor di Kecamatan Woha dan sekitarnya, tak
menggunakan helm. Padahal, aturan perundangan-undangan lalu lintas, setiap
pengendara wajib menggunakan helm saat mengendarai sepeda motor.
Pantauan Jompa Mbojo, pengendara yang kerap melintasi jalur Tente-Parado, atau kebanyakan yang datang dari pedalaman, hampir tak ada yang menggunakan helm. Pengendara beranggapan, di Woha dan sekitarnya tak ada petugas kepolisian yang melakukan penjagaan sehingga pengendara leluasa melanggar aturan lalulintas jalan.
Hamzah, tukang ojek yang sering mangkal di pertigaan Tente mengatakan, selama lebih dari setahun dirinya menjadi tukang ojek, dia melihat kebanyakan pengendara sepeda motor yang melintasi jalur Tente ke pedalaman, jarang menggunakan pelindung kepala. “Hampir semua kami sebagai tukang ojek menaati aturan lalu lintas yakni menggunakan helm. Karena setiap saat kami juga mengangkut penumpang yang ke Kota Bima,” tutur Hamzah.
Pantauan Jompa Mbojo, pengendara yang kerap melintasi jalur Tente-Parado, atau kebanyakan yang datang dari pedalaman, hampir tak ada yang menggunakan helm. Pengendara beranggapan, di Woha dan sekitarnya tak ada petugas kepolisian yang melakukan penjagaan sehingga pengendara leluasa melanggar aturan lalulintas jalan.
Hamzah, tukang ojek yang sering mangkal di pertigaan Tente mengatakan, selama lebih dari setahun dirinya menjadi tukang ojek, dia melihat kebanyakan pengendara sepeda motor yang melintasi jalur Tente ke pedalaman, jarang menggunakan pelindung kepala. “Hampir semua kami sebagai tukang ojek menaati aturan lalu lintas yakni menggunakan helm. Karena setiap saat kami juga mengangkut penumpang yang ke Kota Bima,” tutur Hamzah.
Parahnya, kata Hamzah, setiap pagi dan siang hari pada waktu pulang sekolah, di pertigaan Desa Tente kerap terjadi kemacetan. Di lokasi setempat, terkadang siswa SMA dari beberapa sekolah ugal-ugalan mengendarai sepeda motor. “Padahal tak menggunakan helm, mereka ugal-ugalan mengendarai sepeda motor di jalan padat,” keluhnya.
Hamzah menilai, dilanggarnya aturan lalu lintas oleh pengendara sepeda motor yang kebanyakan didominasi anak muda, karena tak adanya polisi lalu lintas yang menjaga di pertigaan Tente. “Mestinya sih tak perlu ada petugas. Pengendara wajib mengenkan helm Karena itu untuk keamanan diri sindiri,” ucapnya.
Selain itu, tukang ojek juga menyorot tidak diaktifkannya traffic light yang sudah dipasang sejak dua tahun lalu. Keberadaan lampu merah itu, hanya dipajang dan menghabiskan uang Negara saja. “Kalau diaktifkan, saya rasa akan tertib pengguna jalan melintasi jalurnya,” tandas Hamzah. BIM
No comments:
Post a Comment