text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Keluhkan Air Bersih, Warga Samili Blokir Jalan
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Friday 21 September 2012

Keluhkan Air Bersih, Warga Samili Blokir Jalan



Warga Desa Samili Kecamatan Woha yang tergabung dalam Front Mahasiswa dan Pemuda Samili (FMPS), Kamis (20/9) melakukan aksi blokir jalan, menuntut Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) agar menyuplai air bersih untuk kebutuhan masyarakat Samili dan Kalampa.

Kordinator Lapangan FMPS, Aron mengatakan, sebanyak 5000 warga Samili Kecamatan Woha selalu dianaktirikan oleh Pemerintah Kabupaten Bima. Pemkab Bima tidak pernah memberikan kontribusi pemenuhan akan kebutuhan dasar berupa air bersih. Kekeringan selalu melanda wilayah Samili, akibatnya air sumur mengalami kekeringan. Untuk memenuhi kebutuhan air minum, masyarakat Samili membeli dengan harga Rp1000 perjirigen yang berkapasitas 25 liter. “Padahal di Samili ada Pipa air minum, namun selalu tidak mencukupi. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat harus membeli,” terang Aron.


Lanjutnya, kebutuhan air minum sudah dijanjikan Direktur PDAM Bima lewat pertemuan yang berlangsung 11 Juni 2012 lalu. Janji Direktur PDAM saat itu, dalam waktu tiga minggu bila air minum sudah bisa dinikmati namun hinggga sekarang hanya sebuah janji yang dijadikan alat untuk pembodohan masyarakat.

Terdapat Enam poin tuntutan mereka terhadap PDAM yakni, Dirut PDAM Bima bertanggung jawab tentang permasalahan air bersih dan segera direalisasikan secepatnya, serta hadir di tempat kejadian aksi demonstrasi, Anggota DPRD Kabupaten Bima komisi II yang ditugaskan permasalahan PDAM Kabupaten Bima supaya bisa mediasi dan memperjuangkan kebutuhan rakyat dan supaya merealisasikan sumur penyuplai air yang berlokasi di Desa Samili. Bila tidak diindahkan, FPMS akan melakukan penyegelan kantor PDAM dan warga Samili butuh fakta bukan janji. “Janji direktur PDAM itu disaksikan pula pihak Kepolisian Kapolsek Woha, janjinya dinyatakan pada aksi beberapa bulan lalu tepatnya pada tanggal 11 Juni 2012 lalu,” tandas Aron.

Sedangkan Kepala Cabang PDAM Woha, Muhtar AB yang hadir memberikan tanggapan, kekurangan suplai air bersih ke Samili dan Kalampa karena beberapa sebab seperti kurang optimalnya operasional di pusat penyuplai air dan banyaknya kebocoran. Untuk tingkat kebocoran ada 180 titik, sedangkan pihak PDAM baru memperbaiki kebocoran itu hanya 93 titik. Pihaknya, tetap melakukan optimalisasi agar produksi air benar sesuai dengan standar. “Kami tetap berupaya semaksimal mmungkin memperbaiki kualitas dan kuantitas pelayanan PDAM,” jawab Muhtar.

Katanya, untuk menghadapi kekeringan di Desa Samili dan Kalampa bahwa pihaknya akan menyuplai air bersih sebanyak 3 Tengki dalam seminggu bagi warga Desa Samili dan 2 tangki untuk warga Kalampa.

Pemblokiran jalan selesai, disaksikan pula oleh Drs Dahlan Selaku Camat, AKP Usman Jamaludin selaku Polsek Woha dan anggotanya, serta M Hatta selaku Kades Samili dan Syahrudin Latif selaku KCD Dikpora Woha serta beberapa anggota Danramil Woha serta Sekertaris Desa Samili, H Amin. [Jompa]

No comments:

Post a Comment