Buntut tewasnya
Burhan (40) warga asal Desa Samili Kecamatan Woha yang dihakimi massa Selasa
dini hari, memicu kemarahan warga Desa Samili dengan membakar kampung Dusun
Godo Desa Dadibou, Selasa (2/10).
Pada saat massa sejumlah warga Desa Samili yang diduga bergabung dengan
sejumlah warga Desa Kalampa beringas, satu orang pun warga Dusun Godo sudah
tidak ada lagi di rumah masing-masing. Warga sudah evakuasi di Desa sekitar.
Keberingasan
massa tersebut memicu reaksi simpatik dari sejumlah warga yang menonton, tak
jauh dari lokasi kejadian. Bahkan beberapa orang warga mencoba memberikan
perlawan pada massa, namun terpaksa mundur lagi karena kalah jumlah.
Setelah muncul reaksi simpatik tersebut, baru ada reaksi dari anggota TNI yang
melepaskan tembakan peringatan ke udara. Massa yang tadinya hendak menyerbu
warga yang menonton, akhirnya diurungkan karena letusan tembakan.
Dua unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kejadian untuk membantu
padamkan kobaran api. Namun api sudah terlanjur leluasa membakar apa saja yang
bisa terbakar. Hingga pukul 15.00 Wita, api masih menyala. Kepulan asap
menghalau jarak pandang. Dua kabel listrik bertegangan tinggi, putus. Pasokan
arus listrik untuk wilayah Bima bagian Barat dan Kabupaten Dompu padam total.
Tidak ada yang mampu meredam kebrutalan massa itu.
Dari jumlah rumah yang ditempati 250-an Kepala Keluarga (KK) di Dusun Godo
tersebut, yang masih utuh alias belum sempat terbakar hanya tinggal hitungan
jari saja. Hingga pukul 17.00 Wita, belum ada laporan korban jiwa dari warga
Dusun Godo.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pihak berkompoten yang berhasil ditemui di
lokasi kejadian. Para petinggi Polri maupun TNI, belum bisa dimintai
klarifikasi karena masih sibuk adanya kejadian apes bagi warga Dusun Godo itu. (Bim)
No comments:
Post a Comment