Belum hilang dari ingatan peristiwa pembakaran 88
rumah warga dusun Godo, Bentrok antar Kampung di Kecamatan Woha pun kembali terjadi, Rabu (17/10).
Perseteruan
antar warga desa Samili yang bersekutu dengan warga desa Kalampa melawan warga
desa Dadibou tersebut telah menelan korban jiwa. Sukarman, warga Desa Samili
Tewas diterjang peluru, korban terkena tembakan di pipi kiri hingga tembus pipi
kanan dan meninggal dalam perjalanan menuju Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM)
Woha di Tente.
Perawat PKM yang menangani Korban, Eliayana S.Kep, yang dikonfirmasi
membenarkan adanya warga Samili yang tewas terkena timah panas. “Benar ada yang
meninggal, Sukarman asal Desa Samili. Meninggal dalam perjalanan dari lokasi bentrok
menuju PKM Woha,” jelas Eliayana. Seraya mengakui bahwa korban sudah di bawa ke
RSUD bima untuk dilakukan autopsi.
Lanjutnya, selain satu warga samili yang meninggal ada juga warga yang
mengalami luka akibat terkena panah. Warga dari pihak Samili yang mengalami
luka ada 9 orang, dari 9 orang itu sudah kembali ke rumah sebanyak 3 orang dan
di rujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima sebanyak 5 orang. “Para
korban luka akibat terkena panah sudah kami kirim ke RSUD Bima dan ada juga
yang sudah kembali ke rumah karena memang lukanya tidak terlalu parah,” jelas
Eliayana.
Bentrokan warga di Kecamatan Woha itu, sempat dipantau langsung Bupati
Bima H. Ferry Zulkarnain ST yang datang dengan menggunakan sepeda
motor dari jarak jauh yaitu di lokasi pembangunan kantor Bupati. Sementara itu,
Wakil Bupati Bima Drs. H. Syafruddin H. M. Nor MPd. yang baru turun dari
pesawat langsung ke PKM Woha. akan tetapi para korban sudah tak ada lagi, “Saya
baru pulang dari Jakarta, belum bisa berkomentar banyak. Yang jelas saya
berharap agar segera hentikan bentrok itu, apalagi sudah ada jatuh korban, mari
kita carikan solusinya,” tandas H. Syafruddin. (Jompa)
No comments:
Post a Comment