![]() |
Ilustrasi |
Beraneka kebutuhan masyarakat, dipajang di
teriminal seperti pakaian, sandal-sepatu dan asesoris lainnya. Pedagang ikanpun
tidak ketinggalan memanfaatkan area terminal untuk dijadikan lahan jualan.
Pantauan Jompa Mbojo, dari deretan tenda terdengar
teriakan obral barang. Fenomena tersebut menggambarkan bahwa terminal bukan
saja diisi oleh penumpang Bis, namun juga oleh penjual dan pengunjung yang
hendak berbelanja. Selain itu pedagang ikan dan sayur mayur juga terlihat
ramai. Mereka rela membayar pajak demi mendapatkan lahan untuk jualan.
Yati, salah seorang pedagang yang dikonfirmasi,
mengaku terpaksa membangun tenda di terminal, karena momen ramadhan sangat
ramai. “Barang-barang kami sangat laku ketika jualan di terminal.”cetusnya. Mengingat
pemerintah akan merehab pasar Tente, tentu tidak ada tempat yang mereka pilih
sebagai lokasi penjualan selain Terminal, meski harus membayar retribusi dua
kali lipat. “Saat ini penghasilan kami mencapai jutaan perhari. Kalau ari-hari
biasa kami hanya dapat ratusan ribu rupiah.
Sementara kepala terminal, Suaeb S, Sos yang
dimintai tanggapan, mengaku sudah melakukan upaya pencegahan terhadap pedagang
kaki lima untuk membangun tenda dalam terminal. Namun pedagang tetap
melakukannya. Bahkan pihak terminal mendapatkan perlawanan dari pedagang jika
terus melarang. Malahan, pedagang meminta momen lebaran ini tidak diganggu. [Mus]
No comments:
Post a Comment