Ilustrasi |
Biasanya, peringatan HUT Proklamasi Republik
Indonesia selalu ramai dengan berbagai kegiatan kemasyarakatan. Namun
pemandangan tersebut tidak tampak di Kecamatan Woha. Muncul kesan, bahwa
Pemerintah Kecamatan setempat tidak memiliki inisiatif memperingati hari
bersejarah itu.
Muhammad Azwar, S.Pd, warga Desa Naru mengatakan,
tahun ini tak tampak hiruk pikuk perayaan kemerdekaan di Kecamatan Woha. Pemandangan
tersebut sangat kontras dengan kecamatan lain yang selalu ramai dengan berbagai
kegiatan yang dihelat. “Saya menduga, sepinya penyambutan HUT RI ini karena tak
ada niat baik dari pemerintah kecamatan,” tudingnya.
Seperti di Kecamatan Monta, Belo dan Palibelo,
sebagai wilayah tetangga kecamatan Woha, teramat ramai dengan kegiatan
dimaksud. Hari ini saja (15/8), kecamatan lain mengadakan lomba gerak jalan indah
yang melibatkan berbagai komponen masyarakat dan instansi pemerintahan. “Kegiatan
seperti ini tak Nampak di Kecamatan Woha,” sorotnya.
Sepinya penyambutan HUT Proklamasi, kata Azwar
yang baru saja menyelesaikan studi di Malang itu, tidak saja terjadi tahun ini.
Namun selama tiga tahun berturut-turut, Kecamatan Woha sepi dengan kegiatan
penyambutan HUT Proklamasi. Kondisi tersebut sangat memprihatinkan dan bertolak
pada tak adanya inisiatif dari pemerintah kecamatan. “Kabar yang saya dengar,
tak adanya penyambutan HUT Proklamasi ini sudah berlangsung selama tiga tahun. Kondisi
ini sangat memprihatinkan. Mana rasa patriotismenye sebagai abdi Negara,”
herannya.
Azwar juga berpendapat, kondisi tersebut juga
kontras dengan sebutan Kecamatan Woha sebagai Ibukota Kabupaten Bima. Karenanya,
Azwar meminta kepada pengambil kebijakan di tingkat Kabupaten Bima untuk dapat
memilih dan menilai kapasitas pejabat yang ditempatkan sebagai kepala wilayah
di Kecamatan Woha. “Bupati harusnya bisa menilai secara matang pejabat yang
dipoisisikan sebagai camat di Woha,”pintanya.
Sekretaris Camat Woha, Irfan Dj, SH yang
dikonfirmasi, membenarkan tak adanya kegiatan menyambut HUT Proklamasi tahun
ini. Kata dia, hal itu tidak dilakukan karena mengingat kondisi Kecamatan Woha
yang belum kondisif. “Di Desa Nisa baru saja selesai perang antar-kampung.
Itulah salah satu alasan sehingga kami tak melaksanakan kegiatan,” tandasnya. [Mus]
No comments:
Post a Comment