text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Pasar Direhab, Pedagang Berjejer di Terminal Tente
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Wednesday 4 September 2013

Pasar Direhab, Pedagang Berjejer di Terminal Tente



Ilustrasi
Rehabilitasi los pasar Tente Kecamatan Woha yang pekerjaannya dimulai sekitar pekan lalu, sejumlah pedagang memilih areal Terminal Tente sebagai tempat penjualan sementara. Puluhan penjual ikan, sembako, dan pakaian, tampak memenuhi areal belakang terminal setempat. Akibatnya, aktifitas kendaraan yang keluar masuk terminal terhambat. 

Rosnah, salah seorang penjual pakaian di pasar tersebut mengaku, ia memilih menjual di areal terminal karena tempat relokasi yang disediakan oleh pihak pasar tidak memadai. Selain itu, kata dia, tempat yang disediakan terbilang kumuh dan jauh dari lokasi terminal. Sehingga mereka tidak punya cara lain, selain berjualan di dalam terminal. “Tidak ada pilihan lain, kecuali perjualan di sini (Terminal, red). Karena tempat yang disediakan pihak pasar sangat jauh dari posisi terminal,” ujarnya. Ia menambahkan, lokasi terminal merupakan tempat strategis untuk berjualan. Untuk itu, dia dan rekan-rekan lainnya memilih berjualan dan membangun tenda di dalam areal terminal. “Kami khawatir jualan kami tidak laku, karena tempat relokasi sangat kumuh, sehingga pembeli tidak betah berlama-lama,” jelasnya. 

Diakuinya, cara yang dilakukannya tentu dapat merugikan pihak lain. Tetapi, katanya, ia tetap membayar retribusi kepada pihak pasar dan staf terminal. “Kalau iuran perharinya tetap kita setor ke pihak pasar dan terminal saat mereka menagihnya,” aku warga Tente itu, Selasa (3/9). 

Kepala pasar Tente, Agus Supardi, S Sos mengaku, pihaknya telah berupaya untuk mengarahkan sejumlah pedagang agar tidak berjualan di areal terminal dan menempati tempat relokasi yang sudah disediakan. “Kami tidak bisa memaksa mereka untuk menempati tempat yang kami sediakan, karena dianggap tidak strategis,” ujarnya dengan singkat. [Mus]

No comments:

Post a Comment