text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Warga Dusun Tani Mulya Bangun TUS
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Monday 11 November 2013

Warga Dusun Tani Mulya Bangun TUS

Ilustrasi
Warga Dusun Tani Mulya Desa Naru Kecamatan Woha boleh jadi tidak harus khawatir lagi dengan mahalnya biaya penyewaan terop pada tiap kali mereka menggelar berbagai hajatannya atau acara kegiatan lain yang membutuhkan tenda.
Seandainya rencana pengadaan terop secara swadaya oleh warga berjalan lancar, maka boleh jadi pula warga tidak khawatir lagi dengan banyaknya tenaga yang mesti dibuang untuk bergotong royong ketika tidak berkecukupan menyewa terop dan harus membangun tenda hajatan sederhana dari terpal bertiang bambu yang kadang bocor di sana sini ketika hujan dengan suara kelepakannya yang mengganggu ketika diterpa angin. Kesannya kampungan dan begitu melarat.

Adalah rahasia umum bagi warga kampung bahwa tenda hajatan terkadang merupakan label yang tidak bertulis dari status seseorang. Arti kasarnya adalah hanya orang dengan status sosial relatif tinggi berkemampuan ekonomi relatif besar yang mampu mendirikan tenda hajatan dari penyewaan terop.
Tetapi betapapun sekarang setiap warga Dusun Tani Mulya yang nota bene paling miskin sekalipun boleh bertepuk dada karena bisa merasakan nuansa ‘kemewahan’ terop manakala menggelar hajatan khususnya hajatan pernikahan yang memang paling sering digelar warga dan memang memerlukan kemeriahan ekstra.
Sudah sejak September lalu warga dusun tani mulya secara swadaya telah berusaha membangun terop yang mereka namai Terop Umum Swadaya (TUS). Hanya saja sayangnya TUS tersebut baru mampu diwujudkan seluas 4 lokal.
Menurut Muhdin, Kepala Dusun Tani Mulya kepada Jompa Mbojo (11/11 2013), idealnya terop yang harus diadakan minimal seluas 10 lokal baru bisa menampung semua undangan.
“Kalau kita pikir dengan rata-rata jumlah undangan (pernikahan, red) yang tidak kurang dari 1.000 orang, harusnya 4 lokal itu masih terlalu sedikit. Tapi mau kita bilang apa? Pengadaannya butuh biaya yang tidak sedikit juga, sedangkan kemampuan swadaya warga itu terbatas. Terpaksa kita tambal dengan terpal dan tiang bambu lagi” keluh Muhdin.
Tapi meski baru 4 lokal, warga Dusun Tani Mulya mengaku sangat terbantu. Sebut saja Syafruddin yang baru-baru ini  melangsungkan acara pernikahan anaknya, secara keseluruhan merasa sangat diringankan baik dari segi biaya maupun tenaga.
Menyinggung masalah biaya pengadaan, Muhdin mengklaim sudah menghabiskan dana lebih dari 3.5 juta untuk 4 lokal terop tersebut. Dimana dana tersebut didapatkan dari sumbangan seala kadarnya warga Dusun Tani Mulya sendiri dan dari beberapa orang donator perorangan di luar dusun. Sementara menyangkut biaya selama pemakaian terop oleh warga, masih menurut Muhdin bahwa terop tersebut tidak bertarif tetapi juga tidak menutup peti sumbangan jika ada warga yang bekecukupan memberikan semacam kontribusi sekedar untuk biaya perawatan terop.
Untuk ke depannya, Muhdin berharap akan adanya bantuan dana dari pihak manapun terlebih dari Pemerintah Daerah demi terealisasinya 10 lokal terop dimaksud.
“Kalau Pemda mau ini adalah bantuan dana yang efektif, bisnis terop lagi trend sekarang. Itu tandanya karena masyarakat membutuhkan terop” tandas Muhdin [Mus]

No comments:

Post a Comment