text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Kasus Penjambretan di Woha Meningkat
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Tuesday 3 December 2013

Kasus Penjambretan di Woha Meningkat


Kapolsek Woha, AKP Usman J.
Bagi masyarakat Woha, penjambretan masih merupakan fenomena baru dalam daftar kasus kriminal yang biasa terjadi. Tidak heran, saat ini aksi penjambretan dijadikan sebagai bahan cerita yang cukup hangat oleh kalangan warga.

Kanit Reskrim Polsek Woha, Ipda. M. Irwan mengatakan, sebelum tahun 2013 pihaknya tidak pernah menerima satupun laporan kasus criminal dimaksud. Tapi mulai pertengahan tahun ini Polsek Woha sudah menerima 2 laporan dan kini sedang dalam penanganan.
Ketika ditemui Jompa Mbojo di kantornya (2/12), M. Irwan mengakui pihaknya sudah sering mendengar tentang kasus penjambretan yang terjadi di Woha. Hanya saja warga yang jadi korban enggan melaporkan secara resmi ke Polsek Woha. Artinya di lapangan, aksi penjambretan tersebut terjadi lebih dari 2 kali.
Laporan terakhir yang masuk di Polsek Woha, tertanggal 24 November lalu pada jam 17.30 wita dan menimpa Suci Rahmandari warga Desa Tenga Kecamatan Woha. Menurut M. Irwan, pelaku kerap melakukan aksinya di jalan-jalan antarkampung yang tidak berpenghuni seperti di Jalan antara Desa Naru dan Desa Tenga seperti yang dialami Suci, antara Desa Talabiu dan Desa Rabakodo, serta antara Desa Waduwani dan Desa Keli. Sementara keseluruhan korban merupakan perempuan.

“Pelaku itu biasanya menjambret kalung dan gelang perempuan. Makanya kita sering menghimbau kepada warga yang perempuan agar jangan keluar sendirian, apalagi memakai perhiasan yang mencolok. Buat apa sih memakai perhiasan mahal kalau sekedar berbelanja,” sesal M. Irwan.

Berdasarkan laporan warga sekitar TKP dan pengakuan korban, M. Irwan menduga bahwa aksi penjambretan yang terjadi di beberapa titik di Woha tersebut dilakukan oleh oknum yang sama. Karena kendaraan yang digunakan pelaku adalah motor yang sama, yaitu Yamaha Vision.

“Pelaku ketika beroperasi selalu berdua, yang satu pegang setir motor dan temannya yang dibonceng menjambret” Terang M. Irwan. Lebih lanjut menurut M. Irwan, pihaknya sudah berupaya untuk menempatkan anggota-anggota di setiap titik rawan sebagaimana dilaporkan untuk melakukan pengintaian. Sampai sekarang upaya tersebut masih dilakukan. [Mus]

No comments:

Post a Comment