text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Demonstrasi K2 Berakhir Ricuh
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Wednesday 12 March 2014

Demonstrasi K2 Berakhir Ricuh


Puluhan demostran yang tergabung dalam Liga Mahasiswa Nasional Demokrasi (LMND) Cabang Bima menggelar aksi, Rabu (05/3) di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bima. Massa menolak hasil seleksi tes CPNS kategori 2.

Aksi massa yang hendak memaksa menerobos masuk Gedung DPRD Kabupaten Bima  berakhir ricuh. Pasalnya, demostran dihadang aparat kepolisian yang berjaga di lokasi. Sebelumnya, massa aksi melempari petugas dengan bebatuan.

Dengan sepontan  demostran langsung dikejar petugas kepolisian. Akibatnya, dua mahasiswa mengalami luka yang cukup serius di bagian kepala.


Menurut demonstran, hasil Seleksi tes CPNS Kategori 2 di Kabupaten Bima salah sasarnan Selain itu, massa menilai pengangkatan K2 tersebut penuh rekayasa.
Dalam orasinya, mereka meminta DPRD mengusut tuntas hasil tes Kategori 2 dan menolak Undang-undang BPJS, Karena disinyalir ada unsur kecurangan terutama hasil tes CPNS Kategori 2.

“Banyak K-2 yang dilulusakan tidak berdasarkan prosedur, bahkan yang lulus banyak guru sukarela yang baru,” Tuding korlap Supriadin.

Kata dia, masih banyak peserta yang mengabdi sejak tahun 2003, 2004 dan 2005 yang tidak tercover. Seharusnya pemerintah memperioritaskan peserta sesuai masa pengabdiannya, bukan karena unsur keluarga dan unsur uang. “Maka dari itu kami  minta batalkan hasil tersebut,” desaknya.

Mereka mengancam akan menggelar aksi serupa dengan massa yang banyak bila tuntutan mereka tidak diindahkan.

Berdasarkan pantauan Jompa, insiden tersebut dipicu setelah demostran memaksa masuk gedung DPRD. Karena dihalau polisi, demostran malah melempar gedung DPRD. Polisi yang berada didalam gedung langsung mengejar demostran. Bahkan polisi sempat melepaskan tembakan ke udara dan melepaskan tembakan gas air mata guna membuabarkan demonstran. [Bim]

No comments:

Post a Comment