text-align: left;"> KAMPUNG MEDIA "JOMPA - MBOJO" KABUPATEN BIMA: Diduga Calo PRONA, Kades Rite Dipolisikan
Info

SELAMAT DATANG

Di Kabupaten Bima, Komunitas Kampung Media pertama yang dibentuk yakni, JOMPA MBOJO. Pasca dikukuhkan di Kantor Camat Woha pada tahun 2009, Kampung Media JOMPA MBOJO secara langsung membangun komunikasi dengan DISHUBKOMINFO Kab. Bima. Pada Jambore Kampung Media NTB (15/9/2012), JOMPA MBOJO mendapatkan penghargaan pada kategori “The Best Promotor”, yang merupakan penilaian tentang peran serta Pemerintah Daerah dalam menunjang segala kegiatan Komunitas Kampung Media, dan juga dinobatkan sebagai DUTA INFORMASI.

Sekilas Tentang Admin

Bambang Bimawan, tapi biasa dipanggil Bimbim.

Wednesday 12 March 2014

Diduga Calo PRONA, Kades Rite Dipolisikan

Ikatan Mahasiswa Ambalawi (Imawi) melaporkan Kepala Desa Rite, Kecamatan Ambalawi ke  Polres Bima Kota.  Karena diduga menjadi Calo pengurusan sertifikat tanah melalui program Proyek Operasi Nasional Agraria (PRONA).

Kasat Reskrim Bima Kota, Iptu Didik Harianto SH mengatakan, dalam laporan yang diterima pada Senin (3/3) lalu, mengadukan oknum kades telah memanfaatkan program PRONA. “Yang bersangkutan diduga memungut biaya pengurusan sertifikat melalui program PRONA,” katanya.

Modusnya, oknum ini  menawarkan jasa pengurusan sertifikat kepada warga. Dengan menarik biaya yang cukup tinggi, yaitu Rp 400 ribu hingga Rp 500 ribu setiap warga. “Sementara pembuatan sertifikat program PRONA, tidak mencapai Rp 100 ribu,” jelasnya.


Data awal yang dihimpun penyidik, jumlah korban diduga mencapai 200 lebih orang. “Korban merupakan masyarakat desa setempat,” jelasnya.

Dia mengaku, pihaknya telah mempelajari kasus ini dengan menyertakan data pendukung. Untuk itu, dalam waktu dekat, pihak terkait akan segera diminta keterangan. “Pemanggilan akan dilakukan pekan ini,” janjinya.

Rencananya, pemanggilan pertama  dilayankan pada Badan Pertanahan Kabupaten Bima. Untuk diminta penjelasan terkait program PRONA.

Sementara ratusan korban tersebut, akan dipanggil secara bertahap. Karena jumlah korban cukup banyak.  “Korban akan kami periksa secara bertahap,” pungkasnya. [Adn]

No comments:

Post a Comment